Selain itu, antusiasme juga sudah terlihat dari antrean pengunjung di booth yang menjual produk kolaborasi itu.
Hal ini menurutnya jadi bukti ketertarikan terhadap produk lokal yang menggabungkan gaya dan fungsionalitas.
Semangat itu sejalan dengan kepercayaan dari brand Scratch Running sendiri. Memadukan olahraga dengan lifestyle para pelari atau masyarakat sekarang.
"Kita enggak mau jadi brand lari yang cuma lari aja, kita pengen tetap terlihat keren. Sehingga bisa jadi running apparel yang memenuhi lifestyle sekarang," ucap Krisna.
"Sehingga selain ada jersey, kita juga mengeluarkan katun dipakai lari juga bisa karena bahan lembut nyaman, atau dipakai setelah lari bisa," imbuhnya.
Dengan demikian, kolaborasi Mandiri dengan UMKM lokal ini menjadi salah satu langkah penting untuk kemajuan ekonomi.
Dan juga Mandiri Jogja Marathon membantu akselerasi UMKM Jogja untuk naik kelas.
Hadirnya Mandiri Jogja Marathon kali ini juga diikuti peserta dari berbagai wilayah. Dan secara tak langsung mereka juga akan berkuliner di Kota Jogja.
Tentu hadirnya event ini juga memanjakan pelari dengan kuliner khas Jogja yang tersedia di berbagai lokasi yang ada di Kota Gudeg ini.
Baca Juga: Tak Sekadar Lari, Mandiri Jogja Marathon 2025 Beri Diskon di Pameran UMKM hingga Undian ke Berlin
Peduli Lingkungan
Sementara itu, semangat berkontribusi juga digaungkan dari sisi keberlanjutan.
Selain aspek ekonomi, MJM 2025 juga dirancang sebagai panggung implementasi strategi keberlanjutan Bank Mandiri yang selaras dengan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG).
Berbagai inisiatif disiapkan agar partisipasi peserta tak hanya berorientasi pada performa pribadi, tapi juga berdampak langsung bagi lingkungan dan masyarakat melalui kampanye bertajuk 'Mandiri Looping For Life'.
Salah satunya, melalui fitur Livin' Planet edisi Mandiri Jogja Marathon dalam aplikasi Livin' by Mandiri.
Dalam aplikasi ini peserta MJM dapat menghitung emisi karbon berdasarkan moda transportasi dan akomodasi ke lokasi lomba.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Alarm Diabetes RI! Cukai Minuman Manis Jadi Solusi, Kenapa Masih Terus Ditunda Sejak 2016?
-
Warga Jogja Wajib Tahu! Ini Daftar Wilayah Rawan Banjir dan Longsor saat Musim Hujan
-
Krisis Lahan Kuburan, Yogyakarta Darurat Makam Tumpang: 1 Liang Lahat untuk Banyak Jenazah?
-
Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!