SuaraJogja.id - Polda DIY menahan tiga orang tersangka dalam kasus mafia tanah dengan korban Mbah Tupon, pada Rabu (18/6/2025) kemarin. Ketiga tersangka yang ditahan berinisial BB, TR, dan VT.
"Tersangka dan penahanan [kasus] Mbah Tupon hari ini dilakukan penahanan terhadap tiga tersangka," ujar Kapolda DIY, Irjen Pol Anggoro Sukartono dikutip Kamis (19/6/2025).
Menurut Kapolda, ketiga tersangka merupakan bagian dari total tujuh orang yang dalam penyelidikan. Empat orang lain saat ini masih dalam proses pemanggilan.
Langkah penahanan ini diambil untuk mempercepat proses penyidikan. Dengan demikian bisa menjawab ekspektasi publik agar kasus ini segera dituntaskan.
Baca Juga: Mbah Tupon Jadi Korban Mafia Tanah: JPW Desak Polda DIY Umumkan Tersangka
"Menurut penilaian penyidik diperlukan penahanan untuk mempercepat proses sehingga yang bersangkutan bisa diselesaikan pemeriksaannya sesuai dengan harapan masyarakat," jelasnya.
Kapolda menambahkan, dirinya belum tahu detil peran ketiga tersangka yang ditahan.
Namun dipastikan tiga orang tersebut terlibat dalam kasus mafia tanah yang membuat Mbah Tupon, warga Bantul terancam kehilangan tanahnya.
Tujuh tersangka tersebut semuanya terlapor dalam Laporan Polisi No. 248/2025.
Polisi masih terus mendalami kasus dugaan mafia tanah ini untuk menentukan peran masing-masing tersangka dan pasal yang dikenakan.
Baca Juga: BPN Sleman Bantah Terlibat Mafia Tanah: Kasus Guru Honorer Korban Lelang Sesuai SOP?
"Saya belum tahu peranannya. Tapi semua terlibat dalam kasus," tandasnya.
Sementara untuk tersangka lain, Polda menjadwalkan pemanggilan terhadap TR dan ID. Satu tersangka lain belum terkonfirmasi kehadirannya.
"Proses ini berjalan paralel dengan laporan-laporan lainnya yang juga sedang diproses penyidik," ujarnya.
Kasus ini bermula Tupon Hadi Suwarno atau Mbah Tupon, warga Padukuhan Ngentak, Bangunjiwo, Bantul tersebut yang jadi korban mafia tanah.
Ada dugaan eksploitasi terhadap Mbah Tupon yang diduga dilakukan oleh sejumlah pihak yang mengambil alih sejumlah hak dan aset milik lansia tersebut.
Sertifikat tanah miliknya seluas 1.655 meter persegi diketahui beralih nama menjadi milik orang lain. Bahkan sertifikat itu juga dijadikan agunan kredit sebesar Rp1,5 miliar di sebuah lembaga keuangan tanpa sepengetahuannya Mbah Tupon.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Sah! Jay Idzes Resmi Jadi Pemain Termahal di Timnas Indonesia
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Seharga Honda Vario: Muat Banyak, Cocok untuk Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi HP Rp2 Jutaan RAM 12 GB Memori 256 GB, Lancar Jaya Buat Multitasking!
- 5 Mobil Bekas SUV Keren Harga Rp 40-70 Jutaan, Performa Kencang
- 6 Mobil Sedan Eropa Bekas Harga di Bawah Rp 40 Jutaan: Dibanderol Setara Motor Matic
Pilihan
-
Mandiri Jogja Marathon 2025 Dorong UMKM Tumbuh Lewat Program Mlaku Lokal
-
Breaking News! Persija Rekrut Eks Persib Berlabel Timnas Indonesia
-
7 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Spek Gahar untuk Gaming Juni 2025, Performa Ngebut Kamera Cakep!
-
7 Rekomendasi TWS Bass Murah Terbaik Juni 2025, Harga Mulai Rp 160 Ribuan
-
13 Pulau di Trenggalek Tiba-Tiba Masuk Wilayah Tulungagung, DPRD Jatim Curiga Ada 'Sesuatu'
Terkini
-
Kota Jogja 'Kepung' Sampah Sungai dengan Trash Barrier, Strategi Jitu atau Sekadar Pencitraan?
-
Buntut Kasus Mbah Tupon, Polda DIY Sebut Ada 7 Tersangka, 3 Orang di Antaranya sudah Ditahan
-
Panjat Kelapa Berujung Maut, Warga Sleman Meninggal di Ketinggian 15 Meter
-
Dari Solo ke Jogja Demi Jastip Merchandise Marathon Kisah Unik di Balik Mandiri Jogja Marathon 2025
-
Makan Bergizi Gratis di Jogja Terus Dioptimalkan, Polda DIY Selesaikan Pembangunan Dapur Gizi Modern