SuaraJogja.id - Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025 hadir dengan konsep yang lebih kaya secara budaya.
Tak hanya menjadi ajang kompetisi lari tetapi juga gerakan kolektif untuk merawat nilai-nilai warisan nusantara khususnya yang berada di Yogyakarta.
Lebih spesial tahun ini, Mandiri Jogja Marathon meluncurkan medali finisher eksklusif yang menjadi bagian dari seri lima tahun bertema Sumbu Imajiner Yogyakarta, warisan budaya tak benda yang diakui UNESCO.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, mengatakan konsep medali tahun ini menjadi langkah awal dari rangkaian lima tahun yang dirancang secara khusus untuk membentuk satu kesatuan estetika dan nilai sejarah.
"Secara konsep, pasti diusahakan lebih baik dari tahun lalu. Jadi kalau dilihat apa yang sekarang dari finisher medal ini, ini juga diciptakan satu kreasi baru yang tidak hanya tahun ini, tapi juga ini menjadi series 5 tahun," ujar Darmawan saat ditemui di Candi Prambanan, Minggu (22/6/2025).
Tema besar yang diusung berasal dari filosofi kosmologi Jawa, yaitu sumbu imajiner peradaban Yogyakarta.
Pada tahun 2025 ini, desain medali difokuskan pada elemen Laut Selatan, sebagai titik awal dari sumbu imajiner pertama yang menghubungkan spiritualitas dan geografi kota.
"Ini temanya berdasarkan sumbu imajiner peradaban Jogja yang tahun ini kita mulai dengan kawasan, yang ini adalah dari Laut Selatan," ucapnya.
Kemudian, pada tahun-tahun berikutnya, tema akan bergeser sesuai urutan sumbu imajiner: Panggung Kerapyak di 2026, Keraton Yogyakarta pada 2027, Tugu Jogja di 2028, dan puncaknya Gunung Merapi pada 2029.
Baca Juga: Lari Sambil Beramal untuk Bumi, MJM 2025 Dorong Operasi Nol Emisi
Dengan begitu, peserta yang mengikuti secara konsisten selama lima tahun akan memiliki koleksi medali yang membentuk satu narasi visual yang sarat akan nuansa budaya.
"Jadi setelah Laut Selatan, tahun ini, tahun depan kita ada tematiknya Panggung Kerapyak, kemudian ke depannya ada Kraton Jogja, setelah itu ada Tugu Jogja, dan terakhir nanti Gunung Merapi," ungkapnya.
Darmawan berharap para pelari bisa menjadikan pengalaman mereka lebih bermakna.
Tidak hanya dari sisi olahraga tetapi juga keterlibatan dalam pelestarian budaya.
"Jadi kalau peserta yang sekarang mengikuti Mandiri Jogja Marathon 2025, kita harapkan bisa mengumpulkan sampai 5 tahun, supaya dia menjadi satu kesatuan yang sangat indah," tuturnya
Selain merayakan budaya lokal, MJM 2025 sekalìgus memberikan edukasi kepada peserta tentang pentingnya menjaga dua warisan dunia yang telah ditetapkan oleh UNESCO, yaitu Candi Prambanan dan Sumbu Filosofis Yogyakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Menu Basi Jam 8 Pagi? Sultan HB X Sentil Pola Masak Program MBG Picu Keracunan Siswa
-
Bantul Perangi Sampah Liar: Satpol PP Gelar Operasi Subuh, Ini Hasilnya
-
Drama Pasar Godean: Pemindahan Pedagang ke Lokasi Baru Tergantung Parkir
-
Panci Bicara! Emak-Emak Yogyakarta Lakukan Aksi Simbolik Protes Program MBG Dihentikan
-
Vape Tak Seaman yang Dibayangkan: BNN Bongkar Kandungan Narkoba, Pakar UGM Desak Regulasi Ketat