SuaraJogja.id - Bantuan sosial senilai ratusan miliar sudah digelontorkan pemerintah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Tercatat hingga akhir Mei saja, pemerintah melalui APBN telah menyalurkan total bantuan sosial dan pembiayaan usaha senilai sekitar Rp2,2 triliun.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Kanwil DJPb DIY), Agung Yulianta menuturkan ada beberapa program yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Manfaat langsung Belanja Pemerintah Pusat (BPP) yang dapat dirasakan oleh masyarakat DIY berupa Bantuan Sosial itu antara lain Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang terealisasi Rp113,78 miliar untuk 189.641 peserta terkonfirmasi.
Kemudian, Program Keluarga Harapan (PKH) terealisasi Rp82,89 miliar untuk 105.486 peserta terkonfirmasi.
"Yatim Atensi [YAPI] terealisasi Rp3,26 miliar untuk 7.907 peserta terkonfirmasi sampai dengan akhir Mei 2025," kata Agung melalui siaran pers dikutip Senin (30/6/2025).
Selanjutnya, ada Bantuan Pendidikan antara lain Progam Penerima BOS (Kemenag) yang teralisasi Rp36,25 miliar untuk 29.284 penerima.
Lalu, ada Progam Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) terealisasi Rp1,69 miliar serta Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dengan realisasi Rp10,79 miliar.
Sedangkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah terealisasi Rp1,95 triliun untuk 40.401 debitur. Penyaluran tertinggi KUR terdapat pada Kabupaten Sleman sebesar Rp637,86 miliar yang disalurkan kepada 11.574 debitur.
Sektor Perdagangan Besar dan Eceran menjadi sektor terbanyak yang menerima penyaluran yaitu mencapai Rp737,01 miliar dan telah disalurkan kepada 15.363 debitur.
Baca Juga: Tak Sekadar Lari, Mandiri Jogja Marathon 2025 Beri Diskon di Pameran UMKM hingga Undian ke Berlin
Hal itu disebut Agung, menjadi bukti kehadiran APBN yang terjaga sebagai alat countercyclical (kontra siklus) yang dikelola secara hati-hati.
Namun tetap ekspansif guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan memperkuat fondasi ekonomi nasional hingga regional di tengah ketidakpastian global.
"Kinerja APBN hingga 31 Mei 2025 tetap solid dan terjaga. APBN terus dikelola secara hati-hati namun ekspansif sebagai instrumen countercyclical guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan memperkuat fondasi ekonomi nasional hingga regional di tengah ketidakpastian global," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Shin Tae-yong: Jay Idzes Menolak
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Anak Muda Merapat! Ini 4 Mobil Bekas Keren Rp30 Jutaan yang Siap Diajak Keliling Pulau Jawa
Pilihan
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
-
Daftar 5 HP Android Punya Kamera Setara iPhone, Harga Jauh Lebih Murah
Terkini
-
Gagasan Sekolah Rakyat Prabowo Dikritik, Akademisi: Berisiko Ciptakan Kasta Pendidikan Baru
-
Peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Wajah Penindasan Muncul jadi Ancaman Bangsa
-
Wasiat Api Pangeran Diponegoro di Nadi Keturunannya: Refleksi 200 Tahun Perang Jawa
-
Bantul Lawan Arus, Daerah Lain Naikkan PBB, Bantul Justru Beri 'Hadiah' Ini di 2026
-
Simulasi Kredit Motor Agustus 2025: Beat Cicilan Rp700 Ribuan, Mana Paling Murah?