SuaraJogja.id - Sejumlah warga RW 09 Gedongtengen, Kota Yogyakarta, menyatakan penolakan total terhadap rencana pengoperasian kembali SPBU Pertamina 44.552.14 di Jalan Letjen Suprapto.
Penolakan ini muncul karena terjadi dua peristiwa ledakan yang terjadi di SPBU tersebut yang tidak hanya menimbulkan kerusakan fisik, tapi juga trauma mendalam.
Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo pun buka suara terkait penolakan tersebut. Hasto meminta agar pengelola SPBU Gedongtengen meminta izin dari warga setempat terlebih dahulu sebelum melakukan pengoperasian kembali SPBU tersebut.
"Pagi tadi sudah saya telepon kepala dinas perizinan satu atap [DPMPTSP Kota Yogyakarta], saya kasih tugas untuk mengkomunikasikan jangan asal operasi [SPBU], harus bertemu warga dulu," ujar Hasto di Yogyakarta, Rabu (2/7/2025).
Menurut Hasto, tak hanya dua kali, ledakan di SPBU tersebut ternyata sudah terjadi tiga kali. Karenanya warga khawatir bila SPBU beroperasi tanpa adanya jaminan keamanan.
"Saya sudah dapat kita menghormati warga, itu sudah tiga kali meledak. sehingga warga merasa tidak aman," tandasnya.
Tak hanya ledakan, lanjut Hasto, warga juga melaporkan sumur yang ada di sekitar SPBU tersebut berbau bahan bakar minyak (BBM).
Karenanya Pemkot tidak akan membiarkan SPBU beroperasi tanpa adanya evaluasi teknis dan jaminan keamanan bagi warga.
Hasto menilai warga perlu diberikan jaminan keamanan ketika SPBU tersebut mulai beroperasi kembali.
Baca Juga: PSIM Resmi Ajukan Stadion Maguwoharjo, Bupati Sleman: "Koordinasi! Jangan Sampai Ada Masalah"
Dia akan meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta dan DPUPKP untuk melakukan pengecekan terhadap kondisi air sumur di sekitar SPBU Gedongtengen.
Selain itu, dia juga meminta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk menyampaikan kepada pengelola SPBU Gedongtengen agar meminta izin dari warga setempat sebelum tempat tersebut beroperasi.
"Nanti DLH dan PU akan ke lapangan, mencari celah supaya tidak serta merta buka tanpa rekomendasi," ungkapnya.
1 Bulan 2 Kali Ledakan
Sebelumnya Ketua RW 9 Gedongtengen, Heri Santosa mengungkapkan, dalam kurun waktu satu bulan pada Mei 2025 lalu terjadi dua ledakan.
Mereka pun khawatir sehingga menolak pengoperasian kembali SPBU tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Dijebak Kerja ke Kamboja: Pemuda Kulon Progo Lolos dari Sindikat Penipuan hingga Kabur Lewat Danau
-
Banding Kasus TKD Maguwoharjo: Jogoboyo Edi Suharjono Lawan Vonis Berat
-
Duh! Tantang Pelajar dan Serang dengan Gesper, Tiga Remaja di Yogyakarta Ditangkap Warga
-
Warga Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp299 Ribu Siap Bikin Hidup Makin Santuy, Sikat 4 Link Ini!
-
Rusa Timor yang Berkeliaran di Jalanan Sleman Akhirnya Tertangkap, Begini Kondisinya