SuaraJogja.id - Penyelengaraan Sekolah Rakyat di Yogyakarta telah berjalan selama satu minggu.
Meski secara umum menunjukkan kemajuan, sejumlah tantangan dalam proses adaptasi anak-anak terhadap kehidupan asrama masih terjadi.
Kepala Dinas Sosial (dinsos) DIY, Endang Patmintarsih mengungkapkan, anak-anak mengalami kesulitan menjalani rutinitas baru yang berbeda jauh dari kebiasaan di rumah.
Mereka tak terbiasa dengan jadwal tidur hingga penggunaan fasilitas kamar mandi.
Banyak anak yang belum bisa menyesuaikan diri dengan jam istirahat dan bangun pagi. Bahkan ada yang masih terjaga hingga larut malam pada hari-hari awal.
"Di rumah, anak-anak bisa bebas tidur jam berapa saja, main di luar rumah hingga malam. Sekarang mereka harus masuk kamar jam sembilan malam, bangun jam setengah lima pagi. Itu bukan hal mudah," ujar dia, Senin (21/7/2025) .
Tak hanya soal waktu, menurut Endang, fasilitas asrama juga menyulitkan anak-anak.
Salah satu persoalan paling mencolok muncul dari kamar mandi.
Begitu pula dengan kloset duduk yang tersedia di asrama. Sebagian besar anak-anak belum familiar dengan cara penggunaannya.
Baca Juga: Detik-Detik Mencekam Kebakaran Lesehan di Jogja: Plafon Roboh, Anak Sesak Napas, Ini Kesaksian Warga
"Banyak keran shower yang jebol karena mereka belum terbiasa menggunakannya. Di rumah mungkin pakai bak atau timba, di sini pakai shower. Akhirnya fasilitas rusak," jelasnya.
Karenanya Dinsos terus melakukan pemantauan anak-anak karena masih dalam tahap adaptasi selama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Sebab Mereka harus menyesuaikan diri dari lingkungan rumah ke lingkungan asrama, yang semuanya serba baru selama dua bulan ke depan.
Karenanya dalam Program Sekolah Rakyat yang menyasar anak-anak dari latar belakang rentan, memberikan pendidikan dan pembinaan dalam sistem berasrama ini, peran wali asuh diperkuat.
Meski saat ini baru sekitar 50 persen wali asuh tersedia dari total 275 siswa Sekolah Rakyat di DIY, kehadiran mereka diharapkan bisa memudahkan anak-anak beradaptasi.
Berbeda dari wali kelas, wali asuh memiliki peran sebagai figur orang tua pengganti di lingkungan asrama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Ingatkan Warga Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Yogya Soroti Kerentanan Kawasan Wisata
-
Berawal dari Bosan Menu Sarapan, Nada Menemukan Jalan Usaha Lewat Sushi Pagi
-
10 Tahun Pakai Biogas, Warga Sleman Tak Khawatir Jika LPG Langka atau Mahal
-
Teras BRI Kapal, Perbankan Terapung bagi Masyarakat di Wilayah Pesisir dan Kepulauan
-
Lika-liku Jembatan Kewek yang Rawan Roboh, Larangan Bus, dan Kemacetan hingga Stasiun Tugu