Muhammad Ilham Baktora
Senin, 21 Juli 2025 | 16:09 WIB
Para siswa mengikuti olahraga di Sekolah Rakyat Sonosewu selama masa MPLS. [Kontributor/Putu]

Mereka menjadi tempat anak-anak bercerita, mengeluh, dan mendapat dukungan emosional.

Untuk mengatasi kekurangan wali asuh, guru atau kepala sekolah untuk sementara waktu merangkap perannya. Pemda DIY masih menunggu kebijakan pengangkatan wali asuh dari Kemenpan-RB.

"Anak-anak tidak digurui, tapi didampingi. Itu yang membuat mereka tidak merasa tertekan. Kalau wali kelas kan relasinya guru dan murid, sementara wali asuh seperti orang tua. Anak-anak bisa cerita apa pun," jelasnya.

Endang menambahkan, selama MPLS, Dinsos menemukan sejumlah catatan penting.

Beberapa anak mengalami anemia dan kekurangan berat badan.

Satu anak sempat dicurigai mengidap TBC namun hasil tes menyatakan negatif. Selain itu, terdapat satu anak dengan disabilitas fisik dan dua anak dengan disabilitas mental ringan.

Pendampingan terhadap anak-anak dengan kebutuhan khusus akan dilakukan secara lebih intensif.

Hal ini dilakukan untuk memastikan mereka juga bisa mengikuti program dengan baik.

"Sudah kami petakan masalah dan kebutuhan khusus mereka. Nanti akan ada penanganan lebih lanjut," imbuhnya.

Baca Juga: Detik-Detik Mencekam Kebakaran Lesehan di Jogja: Plafon Roboh, Anak Sesak Napas, Ini Kesaksian Warga

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More