SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dispar) DIY mencatat tren pergeseran selera wisatawan mancanegara saat berkunjung ke Yogyakarta.
Tak hanya mencari keindahan pemandangan tapi beralih ke arah pengalaman langsung dan keterlibatan mendalam terkait budaya yang ada.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Imam Pratanadi, mengatakan fenomena ini sudah terlihat jelas terlebih setelah pandemi Covid-19.
"Mereka setelah pandemi covid-19 kemarin itu lebih ingin untuk kemudian merasakan pengalaman yang kemudian bisa mereka alami bersama dengan penduduk lokal dan segala macam," kata Imam saat ditemui, Senin (25/8/2025).
Menurut Imam, segmen generasi muda seperti Gen Z dan milenial menjadi pendorong utama perubahan tren pariwisata tersebut.
Ia bilang wisatawan tidak lagi puas hanya dengan berfoto di destinasi populer.
Lebih dari itu mereka ingin merasakan langsung interaksi dengan masyarakat lokal dan berbagai pengalaman budaya lain.
Dispar optimistis tren pariwisata berbasis pengalaman justru bisa menjadi peluang besar bagi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Mengingat dengan berbagai kekayaan budaya yang dimiliki DIY, kata Imam, merupakan modal utama untuk menjawab kebutuhan wisatawan tentang pengalaman mendalam.
Baca Juga: Jogja Tak Lagi Kejar Turis Massal: Strategi Baru Pariwisata Fokus Kualitas, Bukan Kuantitas!
"Kita memang bertanggungjawab untuk mengembangkan destinasi yang kemudian menjadi kebutuhan dari wisatawan-wisatawan mancanegara yang sekarang shifting," ucapnya.
"Dari hanya sekedar untuk melihat saja tapi sekarang deep experience bahkan cultural immersion yang kemudian salah satu daripada kekuatan kita sebenarnya ada di cultural immersion [imersi budaya] ini," sambungnya.
Maksimalkan Sumber Daya
Disampaikan Imam, bahwa Dispar DIY bersama para pemangku kepentingan pariwisata kini memang harus menyesuaikan diri dengan tren baru ini.
Program-program lintas sektor dan kelompok kerja (pokja) telah dibentuk untuk memastikan seluruh potensi yang ada dapat dioptimalkan.
"Kami saat ini tengah bekerja bersama melalui pokja-pokja yang kami bentuk untuk kemudian memastikan bahwa kita bisa berjalan seiring antara semua stakeholder," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Taktik Jitu Anti Bokek: Jadikan Saldo DANA Kaget Rp249 Ribu Modal Nongkrong Akhir Pekan
-
Setelah Tragedi Sidoarjo, Ponpes di Bantul Jadi Sorotan! Kemenag Lakukan Ini
-
DANA Kaget Banjir Rejeki: Tips & Trik Jitu Klaim Saldo Gratis Hingga Jutaan Rupiah di Sini
-
Waspadai Kendal Tornado FC, PSS Sleman Janjikan Tampil Trengginas di Kandang
-
Efisiensi Anggaran "Memangkas" Kebudayaan? Komikus Yogyakarta Angkat Bicara Lewat Karya