Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 28 Agustus 2025 | 14:35 WIB
Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Gunanto memberi keterangan ke wartawan, Kamis (28/8/2025). [Hiskia/Suarajogja]
Kesimpulan
  • Ratusan siswa di SMPN3 Berbah keracunan menu makan gratis
  • Jeda waktu makanan layak dikonsumsi diduga jadi penyebab
  • Penelusuran kasus ini masih didalami lagi 
[batas-kesimpulan]

SuaraJogja.id - Ratusan siswa SMPN 3 Berbah, Sleman mengalami gejala keracunan pangan usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hasil investigasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman menunjukkan bahwa salah satu faktor penyebab keracunan diduga kuat sebab makanan tidak segera dikonsumsi setelah diterima.

Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda Dinas Kesehatan Sleman, Gunanto, menjelaskan ada jeda waktu cukup panjang antara distribusi makanan dan waktu makan siswa.

"Faktor kemungkinan kan banyak sekali. Kok lokasinya hanya di SMP itu. Nah kebetulan kemarin itu dari hasil wawancara memang ada jeda waktu dari makanan diterima dan makanan dimakan itu cukup panjang," kata Gunanto saat ditemui, Kamis (28/8/2025).

Diungkapkan Gunanto, makanan seharusnya dikonsumsi maksimal empat jam setelah dimasak. Namun di SMPN 3 Berbah, siswa baru makan sekitar pukul 12.00 siang.

"Jadi [makanan MBG] diterima sudah 07.30, seharusnya dimakan jam 9.00 tapi sampai jam 12 baru dimakan," ungkapnya.

Gunanto menyebut, jeda panjang usai penerimaan makanan hingga dikonsumsi itu membuat keamanan makanan terganggu. Ia menekankan semua pihak untuk lebih waspada lagi ke depan.

"Nah kenapa hanya di situ, ya mungkin di tempat yang lain sesuai dengan anjuran dimakan segera. Jadi salah satu aspek, kita maaf nggih, tidak mencari siapa yang salah, tapi kewaspadaannya harus semua lini," tegasnya.

"Memang dari SPPG mungkin sudah bagus, prosedurnya jalan, tapi malah maaf mungkin dari sekolah sendiri yang terlalu tidak prosedural dalam segera mengkonsumsi sehingga lewat batas aman 4 jam tadi," imbuhnya.

Baca Juga: Dua Guru SMPN 3 Berbah Ikut Alami Gejala Keracunan usai Diduga Santap MBG

Penting Menjaga Rantai Panas

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama, turut menyoroti pentingnya menjaga 'rantai panas' dalam distribusi makanan.

Seperti menjaga rantai dingin sebuah vaksin sebelum disuntikkan ke pasien.

Ia menyatakan bahwa, makanan dalam hal ini harus dikonsumsi maksimal empat jam setelah selesai dimasak.

"Sehingga yang terbaik itu kan 4 jam ya, setelah selesai dimasak harus dimakan. Ternyata ada yang mungkin lebih karena jadi 6 jam atau mungkin lebih. Itu kan sebenarnya di masakannya itu sendiri sudah ditulis baik dikonsumsi sebelum jam," ungkap Cahya.

Terkait tidak semua siswa mengalami gejala, kata Cahya, ada kemungkinan tidak semua siswa makan atau hanya sebagian yang mengonsumsi bagian makanan yang terkontaminasi.

Load More