- Ayah Rheza Sendy Pratama sudah ikhlas dengan kematian anaknya
- Yoyon meminta warga tak mencari kambinghitam atas kasus ini
- Keluarga almarhum tidak tega jika nantinya korban diekshumasi
SuaraJogja.id - Kematian mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama, dalam aksi massa di depan Polda DIY pada Minggu (31/8/2025) memicu gelombang dukungan di media sosial.
Tak sedikit pihak yang mendorong keluarga untuk membawa kasus tersebut ke jalur hukum.
Namun, ayah almarhum, Yoyon Surono, menegaskan bahwa keluarganya sudah mengambil keputusan sejak awal untuk tidak membawa kasus ini ke ranah hukum.
"Tetap [tidak membawa ke ranah hukum]. Kita itu intinya gini, semua dikembalikan yang kuasa. Masalah keadilan nanti sudah ada yang nanggung," kata Yoyon saat ditemui, Selasa (2/9/2025).
Menurut Yoyon, walaupun dukungan dari berbagai pihak itu terus mengalir untuk mencari keadilan bagi Rheza, keluarga tetap ingin menjaga ketenangan almarhum setelah meninggal.
"Jadi walaupun ada tuntutan lain kemungkinan. Ya monggo nek misalkan [memberi dukungan], tapi jangan anak saya yang dijadikan ini suatu, biar nanti anak saya tenang di sana," tuturnya.
Apalagi, Yoyon bilang, keluarga juga masih memiliki tanggung jawab terhadap adik Rheza yang harus dibimbing ke depan.
"Keluarga juga butuh ketenangan. Kita masih punya adiknya yang harus benar-benar kita bimbing untuk menjadi penerus kita," tandasnya.
Yoyon mengaku ia dan istrinya sudah ikhlas atas kepergian putranya. Oleh sebab itu, sejak awal keluarga tidak meminta untuk dilakukan autopsi kepada jenazah dan meminta langsung dibawa pulang.
Baca Juga: Tolak Autopsi Bukan Karena Tekanan: Keluarga Ungkap Fakta di Balik Kematian Mahasiswa Rheza
"Tidak [proses hukum], kita sudah tidak tega melihat anak kita nanti misalnya ada terus diautopsi, dibongkar-bongkar, kita enggak tega," tandasnya.
"Terus terang kita dari awal sama ibu sudah komitmen," imbuhnya.
Selain itu, Yoyon berpesan agar teman-teman almarhum maupun masyarakat tidak mencari kambing hitam atau menyalahkan pihak lain.
Ia bahkan meminta agar teman Rheza yang saat kejadian membonceng tidak dijadikan sasaran perundungan.
"Saya berharap jangan menjadi bully-bullyan ya. Itu kasihan. Saya sudah rela, sudah ikhlas. Jadi untuk teman-teman yang mungkin tidak terima, jangan. Nanti tidak timbul masalah yang lain," ujarnya.
Bagi keluarga, tragedi ini menjadi pelajaran berharga. Yoyon berharap apa yang menimpa anaknya bisa menjadi yang terakhir.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
- Belum 1 Detik Calvin Verdonk Main, Lille Mendadak Berubah Jadi Klub Pembantai di Liga Prancis
- Astrid Kuya Bela Uya Kuya: Semua Isi Rumah Dimiliki Sejak Sebelum Jadi DPR
- Garasi Mobil Rahasia Ditemukan Massa, 8 Mobil Mewah Ahmad Sahroni Hancur Kena Amuk
Pilihan
-
Heboh 'Ojol Taruna' Temui Gibran, GoTo Bongkar Identitas Aslinya
-
Sri Mulyani Bebaskan PPN untuk Pembelian Kuda Kavaleri, Termasuk Sikat Kuku dan Kantong Kotorannya
-
Diplomat Indonesia Tewas Ditembak di Peru! Ini Profil dan Jejak Karier Zetro Leonardo Purba
-
Polemik Gas Air Mata di UNISBA dan UNPAS Bandung, Rektor dan Polisi Beri Klarifikasi
-
Polemik Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen, Aktivis Nilai Bentuk Kriminalisasi
Terkini
-
Rumah Rp160 Jutaan di Bantul? Pemkab Siapkan Dukungan untuk Program Prabowo
-
Kecelakaan di Jalan Kaliurang: Mobil Putar Balik, Pengendara Motor Jadi Korban
-
Bukan Mengamankan, Mendampingi: Lurah di Yogyakarta Berpakaian Lurik Hadiri Demo Sambil Bagi-Bagi Makanan
-
DANA Kaget: Buruan Klaim! Ini 4 Link Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini
-
Ricuh Depan Mapolda DIY: 60 Orang Diamankan, Satu Pelajar Bawa Bom Molotov