Siswa di Sleman yang mengalami keracunan MBG beberapa waktu lalu. [Kontributor/Putu]
Baca 10 detik
- Sri Sultan HB X mengkritisi pola jam pembuatan menu MBG
- Keracunan sendiri berawal dari jam masak yang tak diprediksi dengan tepat
- Pengalaman Raja Keraton Jogja ini sudah pernah ia terapkan saat erupsi Gunung Merapi
Warga terdampak yang diminta menentukan menunya.
"Saya hanya mengatakan, pokoknya ada telur atau daging atau ayam tiap makan harus ada. Terserah variasinya, itu yang diputus, tidak ada yang dibuang," ungkapnya.
Sultan menambahkan, jika pola masak dan penyajian dalam program MBG tidak diubah, maka kasus keracunan siswa akan terus terjadi.
Karenanya pemerintah perlu segera mengevaluasi sistem pengolahan makanan dalam program MBG.
Bagi Sultan karena kemampuan sederhana seperti tahu kapan harus memasak sayur atau lauk gorengan saja bisa menentukan apakah makanan aman dikonsumsi atau justru berbahaya bagi anak-anak.
"Korban itu tidak akan berkurang selama pola masak-pola masaknya tidak berubah, gitu," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
2 Pemuda di Sleman Curi Motor demi Ekonomi, Modus Kunci T hingga Gasak Vespa di Tempat Cucian
-
Anggaran Pariwisata Sleman Tahun Depan Dipangkas 62 Persen, Sejumlah Event Besar Terancam Hilang
-
Revitalisasi Selesai, Inilah Nasib Pedagang Pasar Terban dan Fasilitas Parkir Baru yang Dinanti
-
Sleman Optimis Tembus 8 Juta Kunjungan Wisata di 2025, Tapi Ini yang Jadi Penghalang Terbesar
-
Soal Rencana Pembatasan Gim Online, Komdigi: Kami Siap Tindak Lanjuti