- Megawati Soekarnoputri datang ke UGM untuk menanam pohon Bodhi
- Aktivitas tersebut merupakan rangkaian dari workshop yang dihelat di UGM
- Jajaran partai PDIP termasuk Hasto Kristiyanto hadir dalam acara tersebut
SuaraJogja.id - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati Soekarnoputri melakukan penanaman pohon bodhi di halaman Balairung UGM, Rabu (1/10/2025).
Presiden ke-5 RI itu datang dalam rangka menghadiri workshop bertajuk Pengelolaan Biodiversitas dan Penguatan HKI untuk Masa Depan Berkelanjutan: Sinergi UGM-BRIN.
Berdasarkan pantauan SuaraJogja.id di lokasi, Megawati bersama rombongan tiba di UGM sekira pukul 11.00 WIB.
Tampak ia didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto serta sejumlah Bupati serta Wali Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang berasal dari PDIP.
Ada pula beberapa tokoh partai lain serta pimpinan anggota DPRD Kabupaten/Kota hingga Provinsi DIY.
Megawati tampak mengenakan busana dengan nuansa merah.
Setibanya di UGM, ia langsung disambut oleh Rektor UGM Ova Emilia dan jajaran rektorat dan menuju penanaman pohon bodhi.
Tak lama setelah melakukan penanaman pohon bodhi, Megawati kemudian menuju mini expo yang berada di gedung utama Balairung UGM.
Di sana Megawati tampak melihat sejumlah produk yang terdiri dari produk pangan lokal hingga pewarna alam.
Baca Juga: Istana Sebut Gosip, Pengamat Bilang Luka Politik: Drama Megawati-Gibran di Hari Lahir Pancasila
Sementara itu, Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta mengatakan bahwa pohon bodhi yang mempunyai nama ilmiah Ficus religiosa, itu memiliki banyak makna.
Tanaman ini mempunyai sebaran alami di Himalayas ke China Selatan (Yunnan), Vietnam, dan Thailand Utara.
Tanaman ini dapat mencapai tinggi 20-30 meter dengan daun berbentuk hati berujung meruncing.
"Pohon Bodhi juga mempunyai umur panjang dan akar yang sangat kokoh dan biasanya di tanam sebagai peneduh," ucap Sigit.
Selain itu, tanaman ini mempunyai nilai ekologis sebagai penyerap karbon, memberikan naungan dan habitat bagi burung serta serangga dan dapat mencegah erosi.
Di samping itu, tanaman ini juga dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisonal untuk penyakit diabetes, kolesterol, pegal linu, menambah daya tahan tubuh (jamu).
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Bantul Siaga! Puncak Musim Hujan 2026 Ancam Bencana Cuaca Ekstrem
-
Berkinerja Positif, BRI Raih 10 Prestasi Terbaik di Sepanjang Tahun 2025
-
Waspada! Ini 3 Titik Kemacetan Paling Parah di Yogyakarta Saat Malam Tahun Baru
-
Lestarikan Warisan Budaya Jawa, Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hadirkan Jampi Pawukon bagi Para Tamu
-
Jogja Jadi Tourist Darling, Pujian Bertebaran di Medsos hingga Kunjungan Destinasi Merata