- Temua Aqua yang diduga menggunakan air sumur untuk produksi air minum kemasan menjadi viral
- Dedi Mulyadi saat sidak ke pabrik Aqua di Subang justru menemukan sesuatu hal yang janggal
- Minuman air kemasan yang dijual Aqua sudah dalam kondisi bersih dan terjaga
Dugaan ini mendapat respons serius dari pemerintah. Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menyatakan akan mengambil langkah tegas untuk memastikan hak konsumen atas informasi yang benar dan jujur, sesuai dengan amanat Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
Ketua BPKN, Mufti Mubarok, menegaskan bahwa pihaknya akan memanggil manajemen dan Direktur Utama PT Tirta Investama, selaku produsen Aqua, untuk meminta klarifikasi resmi.
"Kami juga akan mengirim tim investigasi langsung ke lokasi pabrik guna memverifikasi kebenaran informasi tersebut," ujar Mufti dikutip dari Suara.com, Kamis (23/10/2025).
Jika terbukti ada ketidaksesuaian antara klaim iklan dan fakta di lapangan, hal tersebut dapat dianggap sebagai pelanggaran prinsip kejujuran dalam beriklan.
BPKN juga akan berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memeriksa izin sumber air dan standar mutu produk.
Amankah Mengonsumsi Air Sumur Olahan?
Terlepas dari polemik antara "air sumur" dan "air pegunungan", pertanyaan mengenai keamanan mengonsumsi air tanah yang diolah dengan teknologi canggih menjadi relevan.
Pada dasarnya, keamanan air minum sangat bergantung pada kualitas sumber air dan efektivitas proses pengolahannya.
Air yang berasal dari sumur dalam atau akuifer tertekan, seperti yang diklaim oleh Aqua, cenderung lebih terlindungi dari kontaminasi permukaan dibandingkan air sumur dangkal.
Baca Juga: Bagikan Air Minum dan Uang di Jalan, Warganet: Saya Iri sama yang Kayak Gini
Ketika air dari sumber ini diolah menggunakan teknologi modern seperti filtrasi multi-tahap, desinfeksi dengan sinar ultraviolet (UV), dan ozonasi, maka air tersebut sangat layak dan aman untuk dikonsumsi.
Proses-proses ini dirancang untuk menghilangkan partikel asing, membunuh mikroorganisme berbahaya seperti bakteri dan virus, serta memastikan air memenuhi standar mutu air minum dalam kemasan (AMDK) yang ketat.
Bahaya baru muncul jika sumber air rentan terhadap pencemaran (misalnya dari limbah industri atau pertanian) dan tidak diolah dengan standar yang memadai.
Namun, jika prosesnya dilakukan dengan benar dan diawasi ketat, air olahan dari dalam tanah bisa sama amannya dengan air dari sumber lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Kecelakaan di Wates, Motor Belok Dadakan Tabrak Truk, Seorang Wanita Tewas
-
Dapat Duit Gratis dari DANA? Bongkar Trik DANA Kaget, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Sleman Genjot Ekonomi Timur: Jalan Prambanan-Lemahbang Jadi Andalan, Warga Terima Sertifikat
-
Terungkap, Alasan PSIM Hancurkan Dewa United: Van Gastel Pilih Liburkan Pemain Setelah Kalah
-
Proyek Strategis Nasional (PSN) Untungkan Siapa? Jeritan Petani, Perempuan, dan Masyarakat Adat yang Terpinggirkan