- Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengingatkan jajarannya untuk menjaga integritas anti-korupsi meski ada teknologi canggih.
- Peluncuran fitur e-Audit bersama KPK, BPKP, dan LKPP bertujuan meminimalkan celah manipulasi dalam proses pengadaan barang.
- Hasto menegaskan bahwa faktor manusia, terutama keteladanan pemimpin, merupakan penentu utama budaya antikorupsi dalam birokrasi.
SuaraJogja.id - Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mewanti-wanti jajarannya untuk tak terlibat dalam praktik korupsi. Menurut dia, teknologi secangguh apapun tak berguna jika memang sedari awal sudah memiliki niat tidak baik.
Hal ini disampaikan Hasto usai peluncuran fitur e-Audit bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), BPKP dan LKPP di Balai Kota Yogyakarta, Senin (8/12/2025). Ia menegaskan pentingnya integritas dan kewaspadaan manusia di balik sistem.
"Ya peringatan saya, sepandai-pandai kita itu menjaga dengan sistem yang sangat canggih, tetapi harus betul-betul cermat juga," kata Hasto.
Ia mencontohkan potensi kecurangan yang kerap terjadi meski proses lelang terekam dalam sistem. Menurutnya, oknum tetap bisa mengakali pengadaan dengan cara mengubah dokumen atau memanfaatkan celah administratif.
Hasto menilai fitur terbaru e-Audit ini dapat membantu meminimalkan celah manipulasi. Sebab seluruh proses kini tercatat secara runtut seperti timeline.
Jika kemudian ada perubahan-perubahan tidak wajar pada vendor atau barang kini bisa langsung terbaca. Misalnya upload barang, lalu bidding berlangsung, kemudian produk mendadak diturunkan.
"Jangan-jangan itu hanya nunggu orang yang bidding itu setelah dibidding, kemudian ditutup," ucapnya.
Meski demikian, Hasto menegaskan bahwa sistem hanyalah alat bantu. Faktor manusia tetap menjadi penentu ada tidaknya korupsi.
Ia menekankan bahwa peran pemimpin sangat memengaruhi budaya antikorupsi di birokrasi. Jika pemimpinnya memberi contoh buruk, bawahan akan ikut terdorong melakukan penyimpangan.
Baca Juga: Setelah Diperiksa Intensif, Mantan Bupati Sleman Sri Purnomo Resmi Ditahan Terkait Kasus Korupsi
"Kalau pimpinannya nylekuthis [nakal] itu ya, mesti bawahannya kan juga ikut nylekuthis, setiap gerak-gerak ingin dapet sesuatu, otomatis kan bawahannya repot," ungkapnya.
Hasto menegaskan bahwa integritas pribadi merupakan benteng pertama dalam mencegah korupsi. Ia mengingatkan dirinya sendiri dan seluruh pihak untuk tidak membawa kepentingan pribadi ke dalam jabatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Wali Kota Yogyakarta Wanti-Wanti Soal Korupsi: Sistem Canggih Tak Ada Gunanya
-
Pemkot Yogyakarta Targetkan Seluruh Depo Sampah Kosong Sebelum Natal, Depo Kotabaru Bakal Dipindah
-
Fachruddin Aryanto Kembali 100 Persen Fit, Jadi Angin Segar untuk PSS Sleman
-
BRI Pacu Layanan Bullion dan Emas Digital untuk Konsumen 2025
-
Dapatkan AC LG Terbaru di Promo 12.12 Harbolnas 2025