- Empat orang lainnya yang merupakan penumpang mobil masih menjalani perawatan di rumah sakit.
- Berdasarkan data dari PT KAI Daop 6 Yogyakarta, kecelakaan ini melibatkan KA 161 Bangunkarta jurusan Surabaya-Jakarta yang melintas dari arah timur ke barat.
- Adapun terjadi pada pukul 10.35 WIB di perlintasan JPL 320 kilometer 152 + 6/7 antara Stasiun Brambanan-Maguwo.
SuaraJogja.id - Kecelakaan maut antara kereta api dan sejumlah kendaraan terjadi di perlintasan wilayah Prambanan, Sleman, Selasa (4/11/2025) pagi.
Akibat kecelakaan itu, ada tujuh orang yang menjadi korban. Tiga orang pengendara sepeda motor meninggal dunia di lokasi kejadian.
Sementara empat orang lainnya yang merupakan penumpang mobil masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Melaporkan bahwa ini tadi sekitar pukul 10.00 WIB [pagi] telah terjadi laka kereta api yang mana korbannya adalah satu unit mobil dan dua unit sepeda motor," kata Kapolsek Prambanan Sleman, Kompol Dede Setiyarto, saat dikonfirmasi, Selasa siang.
Berdasarkan data dari PT KAI Daop 6 Yogyakarta, kecelakaan ini melibatkan KA 161 Bangunkarta jurusan Surabaya-Jakarta yang melintas dari arah timur ke barat.
Adapun terjadi pada pukul 10.35 WIB di perlintasan JPL 320 kilometer 152 + 6/7 antara Stasiun Brambanan-Maguwo.
Dede memaparkan, tiga korban yang meninggal dunia merupakan pengendara sepeda motor. Total ada dua unit sepeda motor yang terlibat dalam insiden itu.
"Yang meninggal dunia ada tiga orang, semuanya adalah pengendara motor, dua unit motor, yang satu boncengan," ungkapnya.
Korban meninggal sudah dilakukan evakuasi dan dibawa ke forensik RS Bhayangkara.
Baca Juga: Tuntutan Terdakwa Kecelakaan BMW Maut Sleman Disorot, Fakta-fakta Ini jadi Keringanan dan Pemberatan
Sementara itu empat korban lain yang berada di dalam satu mobil masih dirawat di rumah sakit. Ada satu pengemudi, satu penumpang dewasa dan dua balita.
"Empat orang, suami istri dan dua balita, suami istri dirawat di RS Bhayangkara dan yang balita dirawat di rumah sakit islam PDHI," tandasnya.
Saat ini polisi masih menelusuri penyebab pasti kecelakaan tersebut bersama PT KAI.
"Kronologis kejadian kami masih mendalami penyebab terjadinya laka kereta api, yang pasti kami masih kerja sama dengan PT KAI untuk menelusuri penyebab kejadian laka kereta api ini," tegasnya.
Dede menambahkan, pihaknya belum dapat memastikan kondisi palang pintu perlintasan pada saat kejadian.
"Saya kurang tahu, karena yang pasti kita masih dalami proses apakah posisi palang nutup atau tidak, kita masih dalami," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Konser "Jogja Hanyengkuyung Sumatra": Kunto Aji hingga Shaggydog Ikut Turun Gunung
-
Danantara dan BP BUMN Siagakan 1.000 Relawan untuk Tanggap Darurat
-
Bantu Korban Sumatera, BRI Juga Berperan Aktif Dukung Proses Pemulihan Pascabencana
-
Anak Mantan Bupati Sleman Ikut Terseret Kasus Korupsi, Kejaksaan Buka Suara Soal Peran Raudi Akmal
-
Imbas Jembatan Kewek Ditutup, Polisi Siapkan Skema Dua Arah di Sekitar Gramedia-Bethesda