Ronald Seger Prabowo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 04 November 2025 | 14:30 WIB
Kecelakaan kereta api di perlintasan Prambanan, Sleman, Selasa (4/11/2025). [Suara.com/Hiskia Andika Wiedcaksana]
Baca 10 detik
  • Empat orang lainnya yang merupakan penumpang mobil masih menjalani perawatan di rumah sakit.
  • Berdasarkan data dari PT KAI Daop 6 Yogyakarta, kecelakaan ini melibatkan KA 161 Bangunkarta jurusan Surabaya-Jakarta yang melintas dari arah timur ke barat. 
  • Adapun terjadi pada pukul 10.35 WIB di perlintasan JPL 320 kilometer 152 + 6/7 antara Stasiun Brambanan-Maguwo.

SuaraJogja.id - Kecelakaan maut antara kereta api dan sejumlah kendaraan terjadi di perlintasan wilayah Prambanan, Sleman, Selasa (4/11/2025) pagi.

Akibat kecelakaan itu, ada tujuh orang yang menjadi korban. Tiga orang pengendara sepeda motor meninggal dunia di lokasi kejadian.

Sementara empat orang lainnya yang merupakan penumpang mobil masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Melaporkan bahwa ini tadi sekitar pukul 10.00 WIB [pagi] telah terjadi laka kereta api yang mana korbannya adalah satu unit mobil dan dua unit sepeda motor," kata Kapolsek Prambanan Sleman, Kompol Dede Setiyarto, saat dikonfirmasi, Selasa siang.

Berdasarkan data dari PT KAI Daop 6 Yogyakarta, kecelakaan ini melibatkan KA 161 Bangunkarta jurusan Surabaya-Jakarta yang melintas dari arah timur ke barat. 

Adapun terjadi pada pukul 10.35 WIB di perlintasan JPL 320 kilometer 152 + 6/7 antara Stasiun Brambanan-Maguwo.

Dede memaparkan, tiga korban yang meninggal dunia merupakan pengendara sepeda motor. Total ada dua unit sepeda motor yang terlibat dalam insiden itu.

"Yang meninggal dunia ada tiga orang, semuanya adalah pengendara motor, dua unit motor, yang satu boncengan," ungkapnya. 

Korban meninggal sudah dilakukan evakuasi dan dibawa ke forensik RS Bhayangkara. 

Baca Juga: Tuntutan Terdakwa Kecelakaan BMW Maut Sleman Disorot, Fakta-fakta Ini jadi Keringanan dan Pemberatan

Sementara itu empat korban lain yang berada di dalam satu mobil masih dirawat di rumah sakit. Ada satu pengemudi, satu penumpang dewasa dan dua balita.

"Empat orang, suami istri dan dua balita, suami istri dirawat di RS Bhayangkara dan yang balita dirawat di rumah sakit islam PDHI," tandasnya.

Saat ini polisi masih menelusuri penyebab pasti kecelakaan tersebut bersama PT KAI. 

"Kronologis kejadian kami masih mendalami penyebab terjadinya laka kereta api, yang pasti kami masih kerja sama dengan PT KAI untuk menelusuri penyebab kejadian laka kereta api ini," tegasnya.

Dede menambahkan, pihaknya belum dapat memastikan kondisi palang pintu perlintasan pada saat kejadian. 

"Saya kurang tahu, karena yang pasti kita masih dalami proses apakah posisi palang nutup atau tidak, kita masih dalami," pungkasnya.

Load More