Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 04 November 2025 | 14:42 WIB
Jalur perlitasan sebidang pasca kecelakaan temperan KA di Brambanan–Maguwo, Selasa (4/11/2025). [Kontributor/Putu]
Baca 10 detik
  • Kecelakaan di perlintasan kereta api renggut 3 nyawa
  • Ada dugaan palang kereta api yang tidak tertutup
  • KAI melakukan pendampingan korban yang masih dirawat

SuaraJogja.id - Dalam satu hari, dua peristiwa kecelakaan kereta api (KA) terjadi di wilayah kerja PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta, tepatnya di jalur antara Brambanan–Maguwo.

Meski kejadian berlangsung di waktu berbeda, kedua kejadian mengakibatkan nyawa melayang dalam temperan tersebut.

Kecelakaan pertama terjadi pada Selasa pagi (4/11/2025) pukul 07.55 WIB, ketika KA 77 Lodaya relasi Solo Balapan–Bandung tertemper seorang warga di kilometer 151+9 petak jalan Brambanan–Maguwo.

Korban segera dievakuasi ke RS Bhayangkara Kalasan dan ditangani oleh Polsek Prambanan.

Sementara seluruh awak dan penumpang KA 77 Lodaya dilaporkan dalam kondisi selamat.

Beberapa jam berselang, insiden serupa kembali terjadi di jalur yang sama. Pada pukul 10.35 WIB, KA 161 Bangunkarta tertemper sepeda motor dan mobil di perlintasan sebidang antara Stasiun Brambanan–Maguwo.

Pihak KAI Daop 6 Yogyakarta langsung berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan tim medis setempat untuk memastikan proses penanganan korban berjalan cepat dan sesuai prosedur.

"Setelah dilakukan pengecekan rangkaian, KA Lodaya kembali melanjutkan perjalanan pada pukul 08.02 WIB," ujar Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih di Yogyakarta, Selasa (4/10/2025).

Dalam peristiwa kedua ini, dari data sementara tiga orang dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: Tabrakan Kereta Api vs Mobil dan Motor di Prambanan, 3 Orang Tewas

Selain itu 4 korban lain mengalami luka-luka. Daop 6 menyatakan komitmen untuk memberikan pendampingan penuh kepada keluarga.

Menurut Feni, saat ini KAI Daop 6 berfokus pada penanganan korban dan pendampingan keluarga.

Selain itu menanggung seluruh biaya perawatan dan proses pemakaman.

"Kami masih menunggu informasi resmi dari rumah sakit. Untuk penyebabnya masih dalam pemeriksaan dan penyelidikan pihak berwenang," jelasnya.

Feni menyebut, pihak KAI masih menunggu penyebab kejadian tersebut. Namun dari banyak video yang beredar, palang pintu perlintasan sebidang tidak tertutup saat kejadian.

Feni menegaskan seluruh awak dan penumpang KA Lodaya maupun Bangunkarta dalam kondisi aman, serta perjalanan kereta telah kembali normal usai dilakukan pengecekan jalur.

Load More