- Polisi mengungkap kronologi tewasnya perempuan di Gamping Sleman
- Pelaku melakukan pembunuhan hanya sekitar 4 menit dan sempat dianggap pembunuhan berencana
- Motif asmara jadi pemicu pelaku habisi nyawa korban
"Dari rekaman CCTV tersebut, terlihat pelaku masuk ke rumah korban. Dalam video itu terdengar teriakan korban dan suara benturan ke lantai beberapa kali. Beberapa menit kemudian, pelaku terlihat keluar dari rumah dan meninggalkan lokasi," ungkap Bowo.
Analisis lebih lanjut menunjukkan waktu kejadian berlangsung sangat singkat.
Dari rekaman, pelaku hanya berada di rumah korban selama kurang lebih empat menit.
"Analisa CCTV tersebut durasi tidak lama, hanya sekitar empat menit pelaku di dalam rumah, dan kemudian terjadi tindak pidana pembunuhan tersebut, kejadian sangat cepat," tandasnya.
Polisi mencatat pelaku masuk ke rumah korban sekitar pukul 06.43 WIB dan keluar pada 06.47 WIB. Selama rentang waktu itulah pertengkaran dan aksi kekerasan terjadi.
"Jadi waktunya sangat singkat," imbuhnya.
Dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku yang akhirnya berhasil ditangkap.
Pelaku sebenarnya datang bukan untuk membunuh, melainkan untuk memperjuangkan hubungan asmara yang telah ditolak oleh korban.
Penolakan itulah yang memicu pertengkaran hebat antara korban dan pelaku hingga berujung fatal.
Baca Juga: Awalnya Mau Kasih Uang, Akhirnya... Tragedi di Sleman Ungkap Fakta Hubungan Asmara Berujung Maut
"Kemudian dari hasil pemeriksaan tersangka sebetulnya tersangka itu bermaksud untuk tetap menjaga hubungan dengan korban untuk mempertahankan hubungan dengan korban. Namun demikian korban tidak menghendaki untuk melanjutkan hubungan tersebut," tandasnya.
Dari sana, pelaku dan korban cekcok. Pertengkaran pun sempat berlangsung sengit hingga menyebabkan gigi pelaku lepas akibat ditonjok korban.
Dalam kondisi emosi, pelaku kemudian khilaf dan melakukan aksi kekerasan yang menewaskan korban.
Korban Alami Sejumlah Luka
Kasatreskrim Polresta Sleman AKP Matheus Wiwit, mengungkap bahwa korban sempat dibanting oleh pelaku LB ke lantai. Korban yang sempat melawan akhirnya tak berdaya.
"Memang ada perlawanan dan dari situ terus dibentur-benturkan ke lantai sehingga korban ini tidak berdaya," ucap Matheus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
3 Pendaki Ilegal Masuk Gunung Merapi, Satu Berhasil Selamat, Dua Masih Dicari
-
Banjir Merenggut Sawah dan Rumah, Mahasiswa Sumatera dan Aceh di Jogja Berjuang Bertahan Hidup
-
3.000 Personel Gabungan Diterjunkan Amankan Nataru, Siagakan 20 Pos Operasi Lilin Progo 2025
-
Lewat Jalan Sehat, BRI Group Himpun Dana Kemanusiaan untuk Pemulihan Sumatra
-
4 Link Saldo DANA Kaget Bisa Bikin Wisata Akhir Tahun Makin Cuan!