- Kapolri meninjau langsung kesiapan aparat di DIY pada Jumat (21/11/2025) menghadapi ancaman bencana ganda.
- DIY menghadapi risiko tinggi banjir lahar dingin dan hidrometeorologi akibat Merapi aktif dan La Nina.
- Kesiapsiagaan meliputi pengecekan sarpras, peralatan SAR canggih, serta edukasi evakuasi bagi warga lereng Merapi.
SuaraJogja.id - Yogyakarta kini berada dalam bayang-bayang ancaman bencana ganda yang mengintai jelang periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kombinasi erupsi harian Gunung Merapi dan fenomena La Nina yang memperkuat curah hujan menciptakan potensi risiko tinggi, terutama bencana banjir lahar dingin dan hidrometeorologi lainnya.
Menghadapi situasi genting ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turun langsung untuk memastikan kesiapan maksimal aparat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dalam kunjungannya di Satbrimobda Polda DIY, Jumat (21/11/2025), Kapolri menekankan pentingnya kesiapsiagaan tingkat tinggi untuk menghadapi skenario terburuk.
"Alhamdulillah hari ini saya meninjau langsung bagaimana kesiapan Provinsi DIY dalam menghadapi potensi bencana," ujar Jenderal Sigit dikutip dari keterangan tertulis.
Kunjungan ini bukan sekadar seremoni, melainkan inspeksi krusial terhadap personel dan peralatan yang akan menjadi garda terdepan jika bencana benar-benar terjadi.
Ancaman pertama datang dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi musim penghujan dari Oktober hingga Januari diperkuat oleh La Nina skala lemah.
Puncaknya, curah hujan di bulan November diperkirakan di atas normal, meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor di titik-titik rawan, termasuk kawasan wisata yang akan ramai pengunjung saat Nataru.
Ancaman kedua, yang membuat situasi semakin kompleks, adalah aktivitas Gunung Merapi yang tak kunjung reda.
Baca Juga: Tak Terdampak Erupsi Semeru, Bandara Adisutjipto Pastikan Operasional Tetap Normal
Erupsi yang terjadi hampir setiap hari menumpuk material vulkanik di lereng gunung.
Saat diguyur hujan berintensitas tinggi akibat La Nina, tumpukan material ini sangat berpotensi berubah menjadi banjir lahar dingin yang daya rusaknya sangat masif.
Karena itu, fokus utama pengecekan Kapolri adalah pada kelengkapan sarana dan prasarana (sarpras) untuk penanggulangan bencana spesifik.
"Tadi juga ada mobil yang dilengkapi dengan baik, bisa mengangkut alat untuk SAR, sekaligus berfungsi sebagai posko darurat, serta mobil dapur lapangan dengan berbagai kapasitas," tutur Sigit.
Peralatan canggih untuk Search and Rescue (SAR) di berbagai medan, mulai dari darat, air, hingga penanganan bangunan runtuh, dipastikan siap operasional.
Kapolri juga menyoroti pentingnya edukasi berkelanjutan kepada warga, khususnya yang tinggal di lereng Merapi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Libur Nataru, Kapolri Pastikan DIY Siap Hadapi Ancaman Bencana La Nina dan Erupsi Merapi
-
Tragis! Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Monjali Sleman, Dua Orang Tewas
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel
-
Jaga Warga Diminta Jadi Pagar Budaya Penjaga Harmoni Yogyakarta
-
DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Rebutan Saldo Gratis Hingga Rp199 Ribu!