Budi Arista Romadhoni | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 26 November 2025 | 21:50 WIB
Kegiatan sekolah lansia yang telah diselenggarakan di Kota Yogyakarta. (Dok: Pemkot Yogyakarta).
Baca 10 detik
  • DP3AP2KB Yogyakarta berencana memperluas Sekolah Lansia dari enam menjadi lima belas titik pada tahun 2026.
  • Sekolah Lansia memiliki kurikulum berjenjang (S1, S2, S3) fokus pada kemandirian dan kesehatan lansia.
  • Tujuan utama program ini adalah menjaga kemandirian dan kebahagiaan lansia, bukan peningkatan ekonomi semata.

Retnaningtyas menegaskan bahwa tujuan sekolah lansia bukan menargetkan peningkatan ekonomi. Namun memperpanjang usia harapan hidup, menjaga kemandirian, dan meningkatkan kebahagiaan.

"Kita tidak menargetkan lansia harus produktif atau menghasilkan. Tapi yang penting mereka tetap mandiri, bisa beraktivitas sendiri, tidak menjadi beban keluarga. Ada yang usianya 90an tahun masih datang ke sekolah lansia, itu sudah keren," tandasnya.

Selain kegiatan hiburan dan kesehatan, beberapa materi juga membantu lansia mencegah kepikunan melalui aktivitas kreatif seperti membuat pernak-pernik. 

Jika ada lansia yang masih mampu berkarya dan menambah penghasilan, kata Retnaningtyas, hal tersebut dipandang sebagai nilai tambah tetapi bukan tujuan utama.

"Kalau mereka bisa membuat kerajinan atau menambah pemasukan itu bagus, tapi bukan target utama. Yang utama adalah mereka tetap sehat, tidak ndeprok (bed rest), dan bisa mengurus diri sendiri," tegasnya.

Retnaningtyas mengaku membuka ruang kolaborasi dengan masyarakat, perguruan tinggi bahkan dunia usaha untuk terlibat pendampingan pada program sekolah lansia. 

"Kami sangat terbuka kesempatan bagi masyarakat, komunitas atau pengusaha yang ingin membentuk sekolah lansia secara swadaya," tuturnya.

Ia berharap dengan adanya sekolah lansia semakin banyak lansia yang mendapatkan dukungan untuk hidup lebih sehat, mandiri, aktif, dan bahagia melalui pembelajaran yang terstruktur dan berbasis keluarga. 

Baca Juga: Tentrem Lestari: Dedikasi Seorang Guru dari Pinggiran Kulon Progo yang Tak Pernah Hitung-hitungan

Load More