Budi Arista Romadhoni
Selasa, 16 Desember 2025 | 15:48 WIB
Kawasan Malioboro di Kota Yogyakarta yang ramai wisatawan menjelang Nataru, Selasa (16/12/2025). [Suara.com/Putu]
Baca 10 detik
  • DIY diprediksi alami lonjakan 5,15 juta wisatawan saat Nataru 2025/2026, memicu peningkatan risiko kemacetan dan kecelakaan.
  • Dishub DIY memetakan banyak titik rawan kecelakaan dan kemacetan tersebar di jalur nasional, ring road, dan koridor wisata.
  • Puncak pergerakan diprediksi terjadi 24 Desember 2025 hingga 3 Januari 2026, diikuti arus balik 4 Januari 2026.

Ruas Yogyakarta–Prambanan yang menghubungkan DIY dengan Jawa Tengah juga masuk daftar perhatian. Titik rawan berada di SP 3 Maguwo, SP 3 Bandara, SP 3 Raden Ronggo, SP 4 Kalasan, dan SP 3 Prambanan. 

"Jalur ini kerap dipadati kendaraan pribadi, angkutan umum, hingga bus pariwisata yang membawa wisatawan menuju kawasan Candi Prambanan dan sekitarnya," ungkapnya.

Di Gunungkidul, kerawanan lalu lintas terpetakan di Ruas Piyungan–Patuk, Siyono, Semin–Ponjong, dan Semin–Klaten. Ruas-ruas tersebut menjadi akses utama menuju kawasan wisata alam sekaligus jalur distribusi masyarakat lokal.

Sementara di wilayah barat DIY seperti di Kabupaten Kulon Progo, ruas Congot, Temon, Troyan, Pengasih, dan Nanggulan masuk kategori rawan. Sebab ruas tersebut menjadi penghubung DIY–Purworejo serta kawasan penyangga bandara dengan lalu lintas kendaraan berat yang cukup tinggi. 

Di Ruas Yogyakarta–Wates–Pasar Gamping, titik rawan tercatat di SP 4 Pasar Hewan, SP 4 Sedayu, SP 3 Sentolo, SP 3 Milir, dan SP 3 Nyi Ageng Serang.

Untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan dan kendaraan, Dishub DIY akan mengoperasikan Posko Angkutan Natal dan Tahun Baru. Posko ini difungsikan untuk memantau pergerakan lalu lintas, operasional transportasi umum.

"Posko memantau potensi kepadatan di titik-titik strategis dan kawasan wisata," ungkapnya.

Setelah libur panjang berakhir, puncak arus balik diprediksi terjadi pada 4 Januari 2026, seiring dimulainya kembali aktivitas kerja dan sekolah serta meredanya arus wisata. Karenanya Erni mengimbau masyarakat dan wisatawan agar mengedepankan keselamatan selama perjalanan.

"Pengemudi diharapkan mematuhi rambu dan aturan lalu lintas, menjaga kecepatan sesuai batas, serta menghindari penggunaan ponsel saat berkendara," imbuhnya. 

Baca Juga: Wali Kota Jogja Ungkap Rahasia Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga, Mas JOS Jadi Solusi

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More