Akademisi UGM: Debat Cawapres tak Terlalu Diminati

Umumnya, di negara manapun, masyarakat lebih tertarik untuk melihat sosok calon presiden ketimbang wakil presiden.

Chandra Iswinarno
Jum'at, 15 Maret 2019 | 17:40 WIB
Akademisi UGM: Debat Cawapres tak Terlalu Diminati
Ilustrasi big data. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Hasil analisis Big Data menunjukkan debat calon wakil presiden (cawapres) tak terlalu diminati masyarakat. Perbincangan tentang kegiatan putaran tiga tersebut tak begitu ramai di internet.

"Ada indikasi bahwa minat publik terhadap debat cawapres ini sepertinya rendah. Yang banyak jadi fokus adalah debat capres," kata Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM) Mada Sukmajati di Digilib Cafe, Bulaksumur, Sleman, Jumat (15/3).

Indikasi tersebut tampak dari hasil analisa big data yang dilakukan oleh Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP) Fisipol UGM melalui Laboratorium Big Data Analytics.

Angka pembicaraan tertinggi terjadi pada Rabu (13/5), namun trennya terus menurun hingga hari ini.

Baca Juga:Laporkan Keuangan Pemprov DKI ke BPK, Anies Mau Pertahankan WTP

Mada menilai data itu menunjukkan fenomena yang wajar. Umumnya, di negara manapun, masyarakat lebih tertarik untuk melihat sosok calon presiden ketimbang wakil presiden.

Kendati demikian, Mada menyarankan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus melakukan sosialisasi. Sebab, isu-isu yang akan diperbincangkan dalam acara tersebut dinilai masih dianggap penting.

"Kita tidak berharap, karena cawapresnya tidak menarik, sehingga isunya dianggap tidak menarik. Padahal banyak hal yang menuntut publik lebih tahu. Misal kartu prakerja banyak yang belum paham ini apa kartu ini, skemanya seperti apa," ujar Mada.

Mada menilai, debat cawapres penting untuk dikawal karena variabel cawapres bisa jadi penentu siapa yang akan dipilih dalam pemilu.

Kontributor : Sri Handayani

Baca Juga:Gemilang Bersama Bhayangkara FC, Ilham Udin Bertekad Kembali ke Timnas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak