Keluh Kesah Sopir Taksi Konvensional Bandara YIA karena Taksi Online Eksis

"Perlu ada usaha-usaha yang proaktif dari stakeholder untuk duduk bersama."

Dwi Bowo Raharjo
Senin, 24 Juni 2019 | 22:26 WIB
Keluh Kesah Sopir Taksi Konvensional Bandara YIA karena Taksi Online Eksis
Taksi resmi Bandara YIA di Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. [Suara.com/Rahmad Ali]

Muhaimin - bukan nama sebenarya, sempat menggunakan jasa taksi reguler. Ia merupakan penumpang asal palangkaraya yang ingin berkunjung ke Gemolong, Sragen, Jawa Tengah.

Salah satu driver taksi regul memperlihatkan tarif menuju gemolong sebesar Rp 575.000. Patokan itu menjadi acuannya berdasarkan aplikasi ojek online. Harga tersebut masih bisa ditawar hingga Rp 400.000.

Buruknya pengelolaan transportasi

Pakar transportasi Ahmad Munawar menilai polemik ini karena buruknya pengelolaan transportasi di bandara YIA disebabkan oleh luputnya perhatian pemerintah hingga tataran bawah.

Baca Juga:Kemenhub Akan Buat Jalur Khusus dari Terminal Giwangan Menuju YIA

Faktor lain kata Munawar, buruknya pengelolaan sistem transportasi dari dan menuju bandara YIA tidak lepas dari belum maksimalnya sistem birokrasi yang ada.

"Perlu ada usaha-usaha yang proaktif dari stakeholder untuk duduk bersama. Terutama antara eksekutif dan legislatif di jajaran Pemprov DIY," kata Munawar saat dihubungi.

Guru Besar Transportasi Fakultas Teknik UGM itu menuturkan, jika polemik ini tidak diselesaikan hanya menambah polemik bagi perusahaan transportasi darat. Tapi turut merembet hingga ke ranah penumpang.

Kontributor : Rahmad Ali

Baca Juga:Setelah Bandara YIA Beroperasi, Ada Calon Penumpang Salah Baca Kode Tiket

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak