Sikap BPBD Bantul Soal Potensi Gempa 8,8 SR di Selatan Jawa

"Sehingga masyarakat tidak perlu panik, tetapi yang penting mari kita siapkan seluruh komponen masyarakat untuk tetap siaga dan waspada,"

Bangun Santoso
Senin, 22 Juli 2019 | 08:43 WIB
Sikap BPBD Bantul Soal Potensi Gempa 8,8 SR di Selatan Jawa
Ilustrasi Pantai Selatan Cilacap. [Suara.com/Teguh Lumbiria]

SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Yogyakarta mengharapkan masyarakat tidak panik menanggapi potensi gempa tektonik berkekuatan besar di wilayah selatan daerah itu dan berpotensi tsunami di pantai selatan.

Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto mengatakan, terkait dengan siaran pers dari Badan Penelitian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tentang potensi gempa di selatan Bantul mencapai 8,8 Skala Richter itu kalau dilihat dari sisi ilmu pengetahuan memang betul dilakukan berdasarkan kajian ilmiah.

"Sehingga yang perlu kita perhatikan terkait dengan informasi itu harapan kita masyarakat tidak perlu panik menanggapi kajian yang sudah disampaikan oleh Dokter Wijokongko, ahli gempa bumi tsunami (dari BPPT) tersebut," katanya.

Namun demikian, kata dia, informasi itu haruslah menjadi peringatan bagi masyarakat dan semua pihak untuk selalu waspada dan siaga dalam menghadapi segala ancaman maupun potensi kejadian alam di wilayah Kabupaten Bantul.

Baca Juga:Tak Perlu Panik, Ini Penjelasan BMKG Soal Gempa 8,8 SR di Selatan Jawa

"Dengan demikian kita tidak boleh lengah, tidak boleh lalai terkait dengan potensi itu, sehingga masyarakat akan semakin siap, masyarakat akan semakin siaga terkait dengan informasi-informasi itu," katanya.

Dwi juga mengatakan informasi itu sekiranya bisa menjadi pembelajaran yang paling berharga bagi para pihak terkait bahwa suatu penelitian gempa bumi bisa dilakukan untuk melihat potensinya, namun tidak bisa diprediksi kapan terjadinya kejadian tersebut.

"Sehingga masyarakat tidak perlu panik, tetapi yang penting mari kita siapkan seluruh komponen masyarakat untuk tetap siaga dan waspada," katanya.

Dia mengatakan kesiapan pemerintah daerah menanggapi potensi tersebut, akan semakin rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang rawan terdampak bencana, termasuk mitigasi bencana agar masyarakat bisa evakuasi mandiri ketika ancamam terjadi.

"Juga melakukan pelatihan-pelatihan untuk selalu menjaga emosional raga tetap terjaga tidak terlalu ketakutan berlebihan, sepanjang kita siap dan paham dan mampu mengatasi permasalahan itu insyaallah tidak terjadi masalah bagi kita," katanya. (Antara)

Baca Juga:Ahli Tsunami BMKG Jawab, Apakah Jawa Akan Diguncang Gempa dan Tsunami?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini