SuaraJogja.id - Pertunjukan Bunyi Kontemporer turut memeriahkan rangkaian Biennale Jogja XV di Bilik Taiwan (Helutrans Art Space), Sabtu (2/11/2019) akhir pekan kemarin.
Acara bertajuk #NOISEXY itu menghadirkan Betty Apple, seniman asal Taiwan yang berkolaborasi dengan Cat-Ether dari Indonesia (ID) dan Teenage Granny (PH).
Pertunjukkan #NOISEXY ini dibuka oleh aksi Graea (ID) dengan pertunjukan eksperimental suara.
Dalam rilis yang diterima Suara.com, Kamis (7/11/2019) kemarin, Betty Apple disebut menggunakan politik tubuh dan performativitas sebagai bingkai kerjanya. Itu sekaligus menggambarkan pengalaman hidupnya sebagai seorang milenial yang hidup di konteks poskolonial Taiwan.
Baca Juga:Kids Corner Biennale Jogja 2019, Anak-Anak Bikin Karya Seni dari Kardus
Karya Betty Apple mengapropriasi objek-objek simbolis dari kebudayaan kitsch dan masyarakat konsumer sebagai elemen bunyi, di mana objek-objek yang diproduksi massal dimaksudkan sebagai erotisisme dan pertunjukan.
Tujuannya adalah mempelajari teks suara yang penuh chaos dan histeris serta diciptakan dari dalam ke luar, terdistorsi oleh gangguan dari manusia dan objek-objek.
Sementara itu, Betty Apple juga bertemu dan berdiskusi dengan beberapa seniman perempuan dalam skena bunyi dan musik selama berada di Jogja. Pertunjukan #NOISEXY di Biennale Jogja 2019 adalah perayaan atas perjumpaan-perjumpaan itu.