Sri Sultan HB X Ingin Jalan Tol yang Tidak Mematikan UMKM

"Selama rest area merupakan bagian dari jalan tol, pelaku UMKM diprediksi tidak bisa menyewa tempat untuk berjualan," kata Sri Sultan HB X.

Dany Garjito
Rabu, 20 November 2019 | 11:07 WIB
Sri Sultan HB X Ingin Jalan Tol yang Tidak Mematikan UMKM
Sri Sultan Hamengkubuwono X. [Suara.com/Putu Ayu P]

"Pak Gubernur berpesan kalau pun jalan tol tetap di bangun yang harus diselidiki betul-betul adalah sisi arkeologis. Sisi arkeologis itu harga mati tidak boleh ketabrak," kata Hananto Hadi Purnomo, Kepala Dinas PUP ESDM DIY, Rabu (3/7/2019).

Hananto mencontohkan pembangunan jalan tol di Jawa Timur setelah trase sudah ditetapkan, kemudian ketika konstruksi dilaksanakan ternyata ditemukan situs arkeologis.

"Setelah ditemukan situs di trase pembangunan. Jadi jalan tolnya kalah dan terpaksa harus dibelokkan. Makanya hal itu yang dari awal itu pak gubernur menyampaikan tolong kamu perhatikan betul-betul situs-situs arkeologis,"ungkapnya.

Selanjutnya pesan Sultan, tambah Hananto, keberadaan tol harus memberikan manfaat bagi masyarakat. Pertama kali yang menjadi perhatian Gubernur ketika ada pembangunan tol adalah masyarakat DIY itu akan mendapat apa.

Baca Juga:Warga di Desa Ini Ogah Maju Jadi Kepala Desa, Karena Penghasilannya Kecil

"Nek ada infrastruktur dibangun di situ, sehingga kami ditugaskan ketika itu mau dibangun tol kira-kira exit atau entry tolnya itu di sebelah mana, di mana," tanyanya.

Tak hanya itu, kata Hananto, jangan sampai jalan tol yang dibangun tersebut memisahkan komunitas dan menabrak kampung-kampung. Karena, ketika jalan tol dibangun dan dipagari maka kewenangan atau kepentingan masyarakat akan terganggu.

"Arep nyebrang ora iso. Artinya kalau itu nabrak kampung-kampung yang tadinya mestinya satu kesatuan menjadi terbelah, itu pesan beliau ketika Bapak Dirjen Bina Marga menghadap kepada beliau untuk istilahnya nanti kita terkait dengan rencana Tol tersebut," tutupnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak