Cholid tidak menampik bahwa masyarakat perlu pula kembali pada penggunaan istilah ekstremisme karena ekstrem berkaitan dengan sikap yang terlalu condong ke sisi tertentu.
"Ada yang ekstrem ke bawah, ada yang ekstrem ke atas. Kembalilah ke Islam yang moderat," tuturnya.
Ditanyai mengenai peran DDII dalam menanggulangi intoleransi, Cholid menyebut DDII belum terlalu masuk melibatkan diri dalam hal-hal yang spesifik.
Kendati demikian secara prinsip, intoleransi, kata dia, bukanlah bagian dari keislaman.
Baca Juga:Presiden Borneo FC: Perekrutan Torres Sesuai Kebutuhan Edson Tavares
Kontributor : Uli Febriarni