Manfaat Berkebun Hidroponik Untuk Menurunkan Stres

Menanam hidroponik bisa menurunkan stres dan metode meditasi diri.

M Nurhadi | Mutiara Rizka Maulina
Sabtu, 14 Maret 2020 | 10:31 WIB
Manfaat Berkebun Hidroponik Untuk Menurunkan Stres
Ilustrasi hidroponik (27/2).

SuaraJogja.id - Penyiar radio swasta di Jogjakarta, Rahmat Ramadhan memilih bercocok tanam dengan metode hidroponik untuk turunkan stres. 

Menurutnya, dengan bercocok tanam selain dapat menurunkan stres, juga bisa dimanfaatkan untuk menikmati waktu untuk diri sendoro. Bahkan, Rahmat menggunakan kegiatan bercocok tanam sebagai meditasi.

Rahmat tinggal di kawasan Kota Yogyakarta. Sebagai anak kost, Rahmat merasa disekelilingnya minim lahan hijau. 

"Karena tinggal di Kota jadi ya minim lahan, taman juga sedikit," kata Rahmat saat ditemui di kediamannya Sabtu (14/3/2020).

Baca Juga:Event Bulutangkis Dihentikan Sementara, Indonesia Open Terkatung-katung

Ia memilih metode hidroponik karena tidak memerlukan media tanah, melainkan menggunakan media air. Serta, metode ini dinilai minim hama. 

Lebih lanjut, Rahmat menjelaskan, beberapa orang enggan bercocok tanam karena dirasa kotor. Namun dengan metode hidroponik, masyarakat dapat bercocok tanam tanpa perlu takut kotor. 

Tinggal dalam kamar kost berukuran 4x3 meter Rahmat membangun instalasi hidroponiknya di bagian teras kamar yang biasa digunakan untuk menjemur pakaian. 

Menurutnya, metode hidroponik dapat digunakan untuk bercocok tanam di dalam maupun di luar ruangan. Hanya saja, untuk pelaksanaan di dalam ruangan, tanaman sesekali perlu dijemur dibawah sinar matahari selama 3-4 jam dipagi hari.

"Pagi hari itu cocok untuk menjemur tanaman, karena mereka (tanaman) kan butuh melakukan fotosintesis," kata Rahmat. 

Baca Juga:Virus Corona di Italia, Lamborghini Gembok Pabriknya

Hobi bercocok tanam, sudah dimiliki Rahmat sejak lama. Sebelum merantau ke Jogjakarta, Rahmat sempat berkuliah di jurusan teknik pertanian Universitas Negeri Lampung (UNILA). 

Pada awal perkuliahannya, ia bahkan berhasil mengolah lahan tempat pembuangan sampah ditempatnya menjadi ladang jagung. 

Keberhasilan Rahmat mengolah, mulai dari membersihkan sampah yang menumpuk selama puluhan tahun, kemudian mencangkul tanah hingga memanen Jagung menimbulkan kepuasan tersendiri serta semakin memupuk rasa suka Rahmat terhadap kegiatan bercocok tanam. 

Selama proses kuliah tersebut, kemudian Rahmat mengenal metode hidroponik. Ia merantau ke Jogjakarta sejak tahun 2015. 

Dalam rentan waktu tahun 2015-2019, Rahmat mempelajari mengenai Hidroponik sekaligus mengumpulkan modal untuk membangun instalasi Hidroponik yang ia impikan. 

"Awalnya aku tahu di Kulon Progo, disana jual alat-alatnya terus ada pelatihannya juga," kata Rahmat menjelaskan salah satu komunitas hidroponik yang ia temui. 

Rahmat mengikuti pelatihan yang berlangsung selama satu hari, kemudian ia membeli peralatannya sendiri untuk instalasi hidroponik Nutrien Film Teknik. 

Bermodalkan uang Rp 700.000, Rahmat membeli peralatan berupa paralon, pompa akuarium, netpot kecil, selang dan penampungan air berupa kontainer plastik. 

Dengan satu alat yang dimilikinya, Rahmat berhasil menanam selada merah dan kangkung. Dimulai sejak awal tahun kemarin, saat ini Rahmat memasuki fase panen. 

"Ada kesenangan tersendiri waktu panen, lihat benih pecah dan tumbuh aja tuh seneng," papar Rahmat. 

Kedepannya, Rahmat berencana ingin mencoba menanam bayam. Dengan satu alat, ia bisa menanam dua tanaman dengan kebutuhan ph air yang tidak jauh berbeda. 

Hasil panen yang ia dapatkan, ia olah untuk konsumsi sendiri. Menurutnya, sayur yang ia panen jauh lebih segar dibandingkan dengan sayuran yang ia dapatkan dari penjual atau pasar. 

Namun, ia mengakui dibandingkan yang ia lihat di tempat pelatihan, tanamannya memiliki ukuran yang lebih kecil. Rahmat beranggapan hal tersebut dipengaruhi suhu dan cuaca yang berbeda. 

Rahmat mengaku senang bisa berbagi dengan banyak orang, ia juga sangat merekomendasikan orang-orang di sekitarnya untuk segera memulai tanam hidroponik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak