Dua Bulan Berlalu, Kasus Makam Diplomat Diacak-acak 'Ngambang', JPW Desak Polisi Tindaklanjuti

Beberapa teror lain pun sempat diterima keluarga, misalnya dikirim amplop misterius.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 17 September 2025 | 17:48 WIB
Dua Bulan Berlalu, Kasus Makam Diplomat Diacak-acak 'Ngambang', JPW Desak Polisi Tindaklanjuti
Kolase Diplomat Muda, Arya Daru dan makamnya yang diduga diacak-acak orang tak dikenal di Banguntapan, Bantul. (dok.Istimewa)

SuaraJogja.id - Jogja Police Watch (JPW) mendesak pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus dugaan perusakan makam Diplomat Arya Daru Pangayunan (ADP) di Banguntapan, Bantul.

Adapun hingga kini pihak kepolisian setempat belum melakukan penyelidikan atas aksi perusakan terhadap makam ADP tersebut.

"JPW berharap pihak kepolisian untuk dapat segera menangkap pelaku perusakan makam almarhum ADP," kata Baharuddin Kamba, selaku Kadiv Humas JPW, dikutip, Rabu (17/9/2025).

Menurut Kamba, siapa pun pelakunya dan apapun motifnya terkait perusakan makam almarhum ADP harus diproses hukum secara transparan.

Baca Juga:Teror di Pusara Diplomat Arya Daru? Makam Diacak-acak, Ditinggalkan Melati Misterius, Keluarga Ketakutan

"Jangan berlarut-larut karena sudah hampir dua bulan namun pihak kepolisian belum melakukan penyelidikan atas kasus perusakan makam almarhum ADP," tandasnya.

Makam Diacak-acak

Penasihat hukum keluarga Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo, kembali mengungkap beberapa kejanggalan dalam kasus kematian sang diplomat muda.

Salah satunya terkait dengan kondisi makam Arya Daru yang sempat diduga diacak-acak bahkan digali oleh pihak tak bertanggungjawab.

"Diacak-acak seperti habis digali itu," kata Nicolay saat dihubungi, Jumat (12/9/2025).

Baca Juga:Kuasa Hukum Keluarga Diplomat Arya Daru Tegaskan: 'Tidak Ada Masalah Mental! Keluarga Lebih Tahu!

Kondisi makam yang diacak-acak itu diketahui pada bulan Juli lalu.

Usai diacak-acak, ada pula bunga melati putih yang ditaruh di depan nisan.

"Diacak-acak itu tanggal 27 Juli. Bunganya itu sudah tidak ada. Kuburan itu diacak-acak kemudian dikasih bunga putih di depan nisan almarhum. Jenis melati," ungkapnya.

Beberapa teror lain pun sempat diterima keluarga, misalnya dikirim amplop misterius.

Isinya bahkan simbol-simbol yang terbuat dari gabus putih yaitu bintang, hati, dan simbol bunga kamboja.

Namun, Nicholay bilang teror itu tak ada lagi setelah keluarga menunjuk penasihat hukum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak