Efek COVID-19, Okupansi Penumpang KA Jarak Jauh Daop Jogja Turun Signifikan

"Rata-rata okupansi untuk kereta jarak jauh menurun sangat signifikan dan saat ini tersisa sekitar 10 persen," kata Eko.

M Nurhadi
Minggu, 19 April 2020 | 11:18 WIB
Efek COVID-19, Okupansi Penumpang KA Jarak Jauh Daop Jogja Turun Signifikan
Suasana Stasiun Yogyakarta, salah satu pintu masuk pendatang ke Kota Yogyakarta. (ANTARA/Eka AR)

SuaraJogja.id - Okupansi rata-rata KA yang operasinya melintas di wilayah kerja PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta mengalami penurunan signikan hingga hingga mencapai 10% di masa pandemi corona.

“Rata-rata okupansi untuk kereta jarak jauh menurun sangat signifikan dan saat ini tersisa sekitar 10 persen. Saat kondisi normal, okupansi bisa mencapai 100 persen,” ujar Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta Eko Budiyanto, Minggu (19/4/2020) pagi.

Saat ini, hanya tersisa empat kereta jarak jauh yang masih beroperasi atau melintas di wilayah kerja PT KAI Daop 6 Yogyakarta tiap harinya, yakni KA Wijayakusuma relasi Cilacap-Yogyakarta-Solo Balapan-Surabaya Gubeng-Ketapang.

Selain rute di atas, penumpang yang hendak menuju Jakarta bisa memanfaatkan KA Bima dengan relasi Surabaya Gubeng-Solo Balapan-Yogyakarta-Gambir. Serta KA Rangggajati melayani penumpang dengan relasi Cirebon-Yogyakarta-Solo Balapan-Surabaya Gubeng-Jember, dan penumpang yang hendak menuju Bandung dapat memanfaatkan KA Kahuripan relasi Blitar-Purwosari-Lempuyangan-Kiaracondong.

Baca Juga:Pakar UNS Soroti Keanehan Ribuan Cacing Keluar dari Tanah, Ini Pemicunya?

“Saat ini masih ada kereta Sancaka relasi Surabaya Gubeng-Yogyakarta yang dijalankan. Namun, perjalanan kereta tersebut akan dibatalkan mulai Selasa (21/4) hingga 30 April dan bisa dievaluasi kembali sesuai kondisi di lapangan,” ujarnya kepada ANTARA.

Eko menyampaikan, kebijakan tersebut merupakan upaya mendukung  pencegahan penularan virus corona, stok tiket kereta yang dijual juga hanya 50 persen dari total kapasitas dengan harapan penumpang bisa menerapkan phyiscal distancing.

Selama memanfaatkan moda transportasi kereta api, penumpang juga diwajibkan patuh terhadap berbagai aturan khususnya penggunaan masker saat berada di stasiun hingga saat berada di dalam kereta.

“Kami pun tetap melakukan pengecekan terhadap suhu tubuh penumpang saat proses boarding,” katanya.

Ia juga mngetakan, penumpang yang membatalkan tiket perjalanan kereta akan memperoleh pengembalian bea tiket 100 persen.

Baca Juga:Update Corona Covid-19 Global 19 April 2020: Sembuh Nyaris 600 Ribu Orang

“Harapan kami, wabah ini bisa segera berlaku dan perjalanan kereta pun kembali normal,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini