Bandara YIA dan Adisutjipto Setop Penerbangan Komersial Sampai 1 Juni

Masyarakat yang sudah telanjur membeli tiket masih bisa melakukan proses refund, reroute, atau reschedule.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 24 April 2020 | 16:38 WIB
Bandara YIA dan Adisutjipto Setop Penerbangan Komersial Sampai 1 Juni
Ruang tunggu keberangkatan Bandara YIA tampak sepi penumpang, Sabtu (4/4/2020) - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Demi mendukung aturan pemerintah pusat mengenai larangan mudik dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) dan Bandara Adisutjipto (JOG) menghentikan penerbangan pesawat komersial. Keputusan itu berlaku mulai Jumat (24/04/2020) pukul 20.00 WIB sampai 1 Juni 2020.

Keputusan tersebut diambil oleh PT Angkasa Pura I (Persero), selaku operator Bandara YIA dan Bandara Adisutjipto berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan RI (Permenhub) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Sementara penerbangan komersial dihentikan, layanan logistik melalui Terminal Kargo dan Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU) masih beroperasi seperti biasa.

“Kargo jenis apa saja kita akan layani. Jadi memang pengiriman barang diperbolehkan karena tidak ada pergerakan manusia yang menyebabkan penyebaran wabah Covid-19. Begitu juga dengan penerbangan khusus," ujar General Manager Bandara Adisutjipto dan PTS General Manager YIA Agus Pandu Purnama, saat dimintai konfirmasi SuaraJogja.id, Jumat (24/4/2020).

Untuk penumpang yang sudah telanjur membeli tiket, mereka masih bisa melakukan proses refund, reroute, atau reschedule. Pasalnya Bandara YIA dan Adisutjipto sudah mengambil langkah cepat dengan mempersiapkan customer service maskapai di area check in keberangkatan.

Baca Juga:Dicegat Polisi di Pintu Tol, 800 Kendaraan Pemudik Disuruh Balik Kanan

Pandu pun mengimbau masyarakat yang ingin datang ke bandara untuk tetap memperhatikan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 dengan menerapkan physical distancing, menggunakan masker, serta meminimalisasi kontak fisik langsung dengan benda-benda yang merupakan fasilitas umum. Salah satu caranya adalah dengan menghubungi pihak maskapai terlebih dahulu untuk mengatur jadwal kedatangan ke bandara dengan tujuan meminimalisasi kerumunan.

"Kalau untuk YIA sendiri memang cukup luas, artinya counter kami sediakan masing-masing maskapai jadi terpisah," jelasnya.

Angkasa Pura I juga telah berkoordinasi dengan pihak keamanan setempat untuk mempersiapkan tempat bagi masyarakat yang mengantre. Pihak keamanan juga sudah langsung memasang queue line supaya jarak fisik antar-penumpang dapat diterapkan dan proses refund dapat berlangsung dengan tertib dan aman.

Selain itu, Angkasa Pura I juga telah menyiapkan pengaturan parking stand pesawat bagi pesawat yang akan parkir long stay pada periode ini, sehingga tidak mengganggu operasional pesawat kargo atau pesawat yang membawa logistik yang masih beroperasi.

“Sejak Kamis [23/4/2020] malam, di YIA sudah ada enam pesawat yang RON [remain overnight atau menginap di bandara]. Selain itu, masih ada empat parking stand narrow body untuk penerbangan kargo dan 12 parking stand narrow body untuk stand by apabila akan ada pesawat lain yang akan RON long stay. Sedangkan Bandara Adisutjipto juga menyiapkan tujuh parking stand untuk stand by pesawat sejenis ATR yang RON dalam waktu lama," ungkapnya.

Baca Juga:Pengangguran akan Bertambah, Ekonom Ini Sebut RUU Cipta Kerja Diperlukan

Dikatakan Pandu, khusus untuk YIA, pihak Angkasa Pura I juga telah mempersiapkan bandara untuk kebutuhan in-flight emergency, technical stop, humanitarian, medical evacuation, misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Begitu juga dengan keberlangsungan rantai pasok global sesuai tindak lanjut dari Surat Secretary General of ICAO Headquarter dan Surat Regional Director of ICAO Asia Pacific Office.

“Kami harap, masyarakat dapat memaklumi kebijakan yang telah kami upayakan ini demi memutus rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia, sehingga operasional penerbangan dapat segera kembali seperti semula,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini