SuaraJogja.id - Bulan suci Ramadan tak menyurutkan niat pelaku kejahatan melancarkan aksinya. Meski masyarakat telah mengantisipasi diri dan waspada, tidak memberi garansi bisa mengamankan diri dari kejahatan.
Seperti yang dialami salah satu warga di Dusun Karangpoh RT 4/RW 4, Desa Banyurejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman. Rumah milik warga bernama Wahyu Rahmawati (35) disatroni maling ketika dirinya tengah berbuka puasa di rumah orang tuanya.
Kasat Reskrim Polres Sleman, AKP Deni Irwansyah membenarkan adanya dugaan pencurian yang terjadi di Tempel. Saat ini, pihaknya tengah melakukan penyelidikan terhadap insiden tersebut.
"Untuk kejadian di Tempel (dugaan pencurian) sudah masuk laporannya di Polres Sleman. Sedang kami lakukan penyelidikan," kata Deni saat dihubungi wartawan, Jumat (22/5/2020).
Baca Juga:Sinopsis Film Premium Rush dan Fakta Cidera Joseph Gordon-Levitt
Kronologi kejadian, lanjut Deni, terjadi pada Rabu (20/5/2020), ketika korban saat itu tengah berbuka puasa bersama keluarga di rumah orang tuanya yang tidak jauh dari rumah korban.
"Korban, setelah selesai berbuka puasa kembali ke rumahnya pukul 18.15 WIB. Ketika akan membuka pintu rumah, ternyata pintu sudah terganjal keset karena bekas dijugil (dirusak)," terang dia.
Korban lantas segera masuk ke rumah dan mendapati keadaan kamar sudah berantakan. Setelah dicek, ada beberapa barang yang hilang antara lain, laptop seharga Rp 1,5 juta, handphone merk Samsung seharga Rp 500 ribu, uang tunai sebesar Rp 12 juta serta cincin seberat 5 gram.
"Jika ditaksir kerugian mencapai Rp 16 juta. Petugas masih mendalami kasus dengan memeriksa saksi dan mencari petunjuk lainnya," kata Deni.
Seorang warga setempat, Rayindra Mulya saat dihubungi SuaraJogja menjelaskan, jarak antara rumah korban dan rumah orang tua tidak lebih dari satu kilometer.
Baca Juga:Studi: 17 Persen Penduduk London Terpapar Virus Corona Covid-19
"Jadi yang dirusak itu pintu utama korban. Karena waktunya saat berbuka puasa, tetangga sekitar tidak mendengar apa-apa, karena masih berbuka puasa. Padahal jarak rumah kami berdekatan, tapi memang tak mendengar ada orang ribut-ribut atau merusak pintu," jelasnya.