PKL Malioboro Buka Lagi di Tengah Pandemi, Sehari Cuma Dapat Rp5 ribu

Sejumlah pedagang kaki lima di Malioboro nekat buka lagi meski pandemi Covid-19 urung reda.

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 29 Mei 2020 | 17:30 WIB
PKL Malioboro Buka Lagi di Tengah Pandemi, Sehari Cuma Dapat Rp5 ribu
Sejumlah PKL Malioboro nekat membuka dagangannya lagi sementara masa Pandemi belum usai, Jumat (29/5/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Ikon wisata di Jogja yakni Malioboro beberapa hari ini mulai terlihat dipadati pedagang kaki lima (PKL). Baik di sisi timur dan barat pedestarian, pedagang mulai menata pakaian serta cinderamata yang mereka jual.

Meski mereka sengaja membuka lapak dagangannya, tak banyak terlihat wisatawan yang mampir ke lapak mereka. Malioboro masih lengang oleh wisatawan namun geliat ekonomi pedagang mulai terlihat.

Salah seorang PKL asal Sleman, Ndari (40) tak menampik bahwa membuka lapak jualannya di tengah pandemi covid-19 akan sia-sia. Kendati begitu dirinya punya alasan lain mengapa harus tetap membuka lapak.

"Ya kami tahu jika berjualan tidak akan ada pembeli. Wisatawan hingga saat ini juga tidak banyak. Kami sengaja membuka lapak untuk mengecek barang karena tersimpan hampir tiga bulan di dalam gerobak. Jika tidak dicek dan tidak dijemur dikhawatirkan barang rusak," ungkap Ndari ditemui SuaraJogja.id, Jumat (29/5/2020).

Baca Juga:Peduli Rumah Karantina Jogja, PMI DIY Beri Sprayer dan Cairan Desinfektan

Pedagang cinderamata tersebut tak ingin beban hidupnya bertambah. Penghasilan sehari-hari saja sudah tidak menentu. Jika barang dagang rusak, dirinya akan mengalami kerugian lebih besar.

"Memang tidak ada niat untuk berjualan. Rabu lalu saya keluarkan (gerobak) agar barangnya tidak berjamur," katanya.

Ia tak menampik, meski hanya mengecek barang dagangannya sejumlah pembeli sengaja datang. Rata-rata warga Yogyakarta yang kebetulan melintas di Malioboro.

"Ya beberapa pembeli akhirnya datang juga. Tapi sehari saja belum tentu laku. Hari ini baru dapat Rp5 ribu, yang penting barang kami masih layak untuk dijual dan tidak ada yang rusak," kata dia.

Pedagang pakaian batik dan daster, Sholeh (27) mengaku sudah dua hari membuka lapak di Malioboro. Hal itu dia lakukan untuk membenahi gerobak yang sudah lama tersimpan.

Baca Juga:DIY Berlakukan SOP New Normal Juli 2020, Ini Sanksi Tegas Bagi Pelanggar

"Gerobak saya sudah mulai rusak terakhir ditinggal. Mumpung wisatawan belum banyak berdatangan, saya perbaiki dahulu sekaligus menjemur pakaian yang tidak dikeluarkan tiga bulan ini," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak