Listrik Cuma Buat Rumah, Rini Kaget Tagihan Bulanan Naik Jadi Rp3 Juta

untuk mengkalkulasikan biaya pada Maret pihak PLN menggunakan rata-rata tarif penggunaan listrik pada Desember, Januari dan Februari.

Galih Priatmojo
Rabu, 10 Juni 2020 | 19:10 WIB
Listrik Cuma Buat Rumah, Rini Kaget Tagihan Bulanan Naik Jadi Rp3 Juta
Jaringan listrik dan logo PLN. [Antara]

SuaraJogja.id - Di tengah situasi pandemi Covid-19 sejumlah masyarakat DI Yogyakarta mengeluhkan tagihan listrik yang melejit drastis. Kondisi perekonomian yang tidak stabil, sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengaku harus membayar tarif bulanan listrik hampir empat kali lipat.

Seperti pengakuan pengusaha olahan salak, enthik dan telang di Pakem, Sleman, Rini Handayani (46). Biaya listrik bulanan yang biasanya hanya berkisar Rp800 ribu, pada akhir Mei lalu dirinya harus melunasi biaya listrik sebesar Rp3 juta.

"Kami sebagai pelaku umkm, mbok yo jangan dinaikkan, itu saja. Jika kecewa sebenarnya nggak,  tapi jika ada pemberitahuan sebelumnya gitu ya tidak apa-apa," keluh Rini dihubungi SuaraJogja.id, Rabu (10/6/2020)

Pengusaha makanan ini mengaku, selama April lalu pihaknya menghentikan produksi makanannya karena adanya physical distancing. Namun saat masuk bulan Mei dirinya kembali memproduksi makanan.

Baca Juga:Antre Bikin SIM di Polres Sleman Makin Mudah, Bisa Ditunggu Sambil Ngopi

"Jadi naiknya tidak wajar. Jika tidak ada pandemi dan produksinya berjalan normal tarif listrik paling besar itu Rp 1 juta. Lha ini Mei saya membuka produksi lagi dengan kuantitas yang lebih sedikit, tarif listriknya mencapai Rp3 juta," kata Rini dengan kesal.

Rini menjelaskan penggunaan listrik selama April lalu, dia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan penerangan untuk kandangnya.

"April itu biaya listrik yang saya bayar hanya Rp 860 ribu. Kegunaannya standar untuk sehari-hari, jadi biaya yang saya bayar sebesar itu," jelas dia.

Pihaknya sempat terkejut ketika menerima tagihan listrik sebesar Rp 3.018.000 pada bulan Mei. Rini memprotes PLN namun dari pengakuannya tidak ada penyelesaian yang jelas.

"Saya sempat kesal ketika memprotes jumlah tarif yang sebesar itu. Tapi (dari PLN) tidak ada penyelesaian. Alasannya memang penggunaan (listrik) saya melonjak, padahal tidak. Orderan makanan juga tidak banyak," kata dia.

Baca Juga:Ratusan Pedagang Pasar Ikuti Rapid Test di Sleman, 24 Orang Reaktif

Meski kesal, Rini mengaku tidak bisa berbuat banyak. Akhirnya dia tetap melunasi biaya listrik sebesar Rp 3 juta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini