Sepi Penumpang Tetap Beroperasi, Sopir Bus AKAP: Nombok Enggak Masalah

Suparmo mengatakan, selama masa pandemi Covid-19 ia tetap mematuhi protokol kesehatan.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 13 Juni 2020 | 12:25 WIB
Sepi Penumpang Tetap Beroperasi, Sopir Bus AKAP: Nombok Enggak Masalah
[Ilustrasi] Suasana Terminal Giwangan yang sepi penumpang sejak diberlakukannya larangan pemudik masuk ke DIY, Selasa (28/4/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Selama pandemi corona, frekuensi perjalanan ke luar kota sangat berkurang, begitu juga penumpang bus antar-kota antar-provinsi (AKAP). Kendati begitu, sejumlah sopir bus ini tetap nekat beroperasi meskipun tak mendapat keuntungan dan malah mengeluarkan lebih banyak uang alias nombok.

Dari pantauan Harian Jogja -- jaringan SuaraJogja.id, aktivitas kedatangan dan keberangkatan penumpang di Terminal Jombor nyaris sepi. Hanya ada satu bus dari Semarang yang menurunkan tiga penumpang. Selebihnya, bus hanya ngetem, menunggu penumpang naik.

Sopir Bus Mustika Jurusan Jogja-Magelang Suparmo mengaku tetap menarik penumpang meskipun menanggung beban berat operasional yang tidak sedikit. Beberapa hari terkahir, dia mengaku hanya mendapatkan Rp80.000. Padahal, untuk operasional, seperti beli solar, membutuhkan biaya Rp200.000.

"Ya nombok enggak masalah, majikan saya juga tidak menarget harus sekian. Yang penting narik, enggak ada pekerjaan lainnya," katanya di Terminal Jombor, Jumat (12/6/2020).

Baca Juga:Keluh Kesah Sopir Bus di Surabaya Saat Masa Transisi New Normal

Suparmo mengatakan, selama masa pandemi Covid-19 ia tetap mematuhi protokol kesehatan. Semua penumpang yang naik wajib menggunakan masker. Hanya saja, fasilitas hand sanitizer belum bisa dipenuhi.

"Ya kami minta mereka cuci tangan dulu sebelum naik. Wajib pakai masker. Kalau duduk jaga jarak, tapi karena memang sedikit yang naik, ya duduknya yang penting terpisah," katanya.

Dia berharap agar situasi dan kondisi pandemi Ccrona segera berakhir agar moda transportasi berjalan normal.

"Ya ini membutuhkan disiplin semua, baik kami maupun penumpang. Yang jelas, kami mengikuti apa yang sudah diatur pemerintah," kata dia.

Staf Dishub DIY di Terminal Jombor Siswoko mengatakan, paling banyak bus AKAP Semarang-Magelang-Jogja yang beroperasi hanya 10 unit. Mereka juga membatasi operasional.

Baca Juga:Mau Minta Surat Bebas Covid, Sopir Bus Malah Dinyatakan Positif Terjangkit

"Biasanya sampai jam 18.00 WIB, tetapi selama masa pandemi sudah pulang jam 16.00 WIB. Rata-rata yang naik turun para penglajon," tutur Moko.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini