Cerita Mistis Sosok Perempuan di Toilet Bawah Tanah Nol Kilometer Jogja

Meski tak kerap menampakkan diri, makhluk tak kasat mata yang disebut-sebut sosok perempuan itu seringkali 'mengusili' wisatawan dan Yoyok selaku penjaga.

M Nurhadi | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 15 Juni 2020 | 19:41 WIB
Cerita Mistis Sosok Perempuan di Toilet Bawah Tanah Nol Kilometer Jogja
ilustrasi hantu [shutterstock]

SuaraJogja.id - Toilet bawah tanah yang berada di kawasan Nol Kilometer, Kota Yogyakarta nampak lengang Suarajogja mendatanginya, Senin siang.

Jelas saja, di tengah wabah Covid-19, tak banyak wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta. Dampaknya, fasilitas publik yang digarap Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DI Yogyakarta itu sepi.

Setidaknya hal itu dibenarkan oleh penjaga toilet yang kini disebut-sebut sebagai toilet bertaraf internasional. Yoyok, pria asal Gondomanan, Kota Yogyakarta tersebut telah bertugas selama dua tahun. Semenjak toilet diresmikan pada Februari 2018 silam, laki-laki 45 tahun ini sudah menjaga toilet hingga kini.

"Hampir dua tahun saya bekerja di sini. Alhamdulilah, pekerjaan ini bisa menghidupi keluarga di rumah. Ya saya syukuri meski hanya sebagai penjaga," kata Yoyok ditemui wartawan, Senin (15/6/2020).

Baca Juga:Mal Mulai Beroperasi, Dua Petugas Satpol PP DKI Disiagakan di Tiap 120 Mal

Pembangunan toilet titik nol Jogja ini menelan biaya sekitar Rp 5,8 miliar. Dibangun selama 10 bulan, mulai awal Maret hingga berakhir Desember 2017, toilet ini masih nampak gagah. Tembok berbahan marmer semakin menambah kesan kemewahan dari fasilitas ini. Meja di lobby utama yang cantik juga tak mau kalah dengan meja resepsionis sebuah hotel.

"Jadi rutin kami bersihkan tiap hari, baik dari tangga, meja lobby, kamar mandi, lantai hingga kamar laktasi dan toilet khusus untuk difabel. Petugas di sini ada enam orang dan dibagi per shift 1 orang," ucapnya disertai senyum ramah pada kami.

Penjaga Toilet bawah tanah, Yoyok (45) menunjukkan larangan mandi di dalam WC pria, Senin (15/6/2020). [Suarajogja.id / Baktora]
Penjaga Toilet bawah tanah, Yoyok (45) menunjukkan larangan mandi di dalam WC pria, Senin (15/6/2020). [Suarajogja.id / Baktora]

Jam operasional toilet dibuka mulai pukul 08.00-20.00 WIB selama wabah Covid-19. Di hari biasa, toilet itu bisa digunakan hingga jam 11 malam.

"Sebelum Covid-19 yang datang bisa sampai 1.000 orang. Itu wisatawan dan masyarakat sekitar nol kilometer. Tapi sekarang sehari mungkin cuma 25-40 orang. Kebanyakan warga sekitar nol kilometer," kata Yoyok.

Tak dipungkiri, masih banyak wisatawan yang belum bisa menjaga kebersihan saat menggunakan fasilitas gratis ini. Kerap kali, ia sering menemui warga yang tak membuang sampah di tempat yang disediakan. Padahal, membuang sampah pada tempatnya tidak sesulit menghapus korupsi di dunia ini.

Baca Juga:Romelu Lukaku Kontrol Bola Seperti Pemain Amatir dan 4 Berita Terkini

"Bahkan saat momen akhir tahun atau liburan, tisu itu bisa berserakan kemana-mana. Jadi meski gratis mereka tidak mau saling menjaga kebersihan. Bahkan larangan untuk mandi tak mereka taati, masih ada saja yang mandi," kenangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini