Viral Dosen Jogja Curhat Swinger ke Puluhan Wanita, Langsung Klarifikasi

Pasangan swinger tersebut menentukan syarat, yakni masing-masing istri harus mengenakan gamis hitam panjang dan cadar.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 03 Agustus 2020 | 06:57 WIB
Viral Dosen Jogja Curhat Swinger ke Puluhan Wanita, Langsung Klarifikasi
Ilustrasi hubungan seks. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Seorang pria yang disebutkan sebagai alumnus PTN dan dosen universitas swasta Islam tengah ramai diperbincangkan publik karena melakukan kekerasan seksual secara tak langsung pada puluhan wanita, menurut cuitan @Teh__L, Minggu (2/8/2020). Dengan modus riset seperti Gilang bungkus, yang tengah viral karena fetish bungkus jarik, pria bernama Bambang Arianto, yang mengajar di sebuah universitas di Jogja ini, curhat pada para korban tentang praktik swinger, atau bertukar pasangan, sehingga membuat korban tak nyaman.

Menurut pengakuan salah satu korban berinisial LA di Facebook, Kamis (30/7/2020), pelaku sempat menghubunginya melalui Facebook dengan beralasan bahwa LA berpikiran terbuka, sehingga cocok untuk dilibatkan dalam risetnya yang sensitif.

Mengira riset sensitif itu berhubungan dengan intoleransi atau radikalisme, korban memberikan nomor ponselnya setelah diminta pelaku.

Pelaku, yang telah memiliki istri agamais, lalu mengatakan pada korban bahwa ia hendak melakukan riset tentang swinger. Menurut keterangan korban, pelaku mengungkapkan bahwa ia dan istrinya telah membuat janji dengan sepasang suami-istri di sebuah hotel.

Baca Juga:Hits: Viral Gilang Bungkus Jarik, Wika Salim Ngulek Jadi Sorotan

Lalu, kata korban, pasangan tersebut menentukan syarat, yakni masing-masing istri harus mengenakan gamis hitam panjang dan cadar, tetapi saat melakukan praktik swinger memperlihatkan betis dan pahanya.

Cerita itu kemudian membuat korban bertanya-tanya dan merasakan kejanggalan. Ia lantas menegaskan apda pelaku bahwa riset semacam itu tak sepantasnya dilakukan dengan cara terjun langsung melakukan praktik swinger.

Sejak saat itu, korban tak pernah lagi merespons pelaku saat dihubungi. Namun, pelaku bersikeras melancarkan aksinya dan kembali menghubungi korban untuk meneritakan kabar terbaru tentang pertemuan dengan pasangan swinger-nya.

Klarifikasi dosen curhat swinger - (Twitter/@BamsBulaksumur, Facebook/Bams Utara)
Klarifikasi dosen curhat swinger - (Twitter/@BamsBulaksumur, Facebook/Bams Utara)

CEK CUITANNYA DI SINI DAN VIDEO KLARIFIKASI DI SINI.

Merasa tak nyaman mendengar cerita yang sudah melampau etika riset, korban menghentikan percakapannya dengan pelaku.

Baca Juga:Kink, Istilah Seksual Selain Fetish: Apa dan Bagaimana Perbedaannya?

Ia pun curiga bahwa pelaku memiliki semacam fetish, atau gairah seksual yang timbul dari kondisi tertentu, berupa cerita kehidupan seksualnya terhadap orang lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini