SuaraJogja.id - Ada yang berbeda dari gelaran Festival Seni tahunan Artjog pada 2020 ini. Di tengah pandemi COVID-19, Artjog digelar dengan konsep yang berbeda sesuai dengan penerapan New Normal.
Dibuka secara resmi sejak 8 Agustus 2020, festival ini digelar secara daring sampai September 2020. Setelah itu, Artjog dibuka secara offline hingga 8 Oktober 2020.
Untuk bisa menikmati sekitar 100 karya seni dari 78 seniman nasional dan internasional, panitia menerapkan protokol kesehatan COVID-19 yang cukup ketat bagi pengunjung yang datang. Mulai dari cek suhu badan dan cuci tangan, jumlah pengunjung juga sangat dibatasi.
“Untuk yang offline, satu sesi kunjungan hanya 30 sampai 50 orang,” ujar Ketua Yayasan Hita Pranajiwa Mandaya, Ditya Sarasi di sela pameran di Jogja National Museum (JNM), Selasa (25/08/2020).
Baca Juga:SKB CPNS di Kota Jogja Wajibkan Peserta dari Luar DIY Bawa Hasil RDT
Satu hari, pengunjung maksimal hanya digelar tiga sesi. Jumlah ini menurun cukup drastis dibandingkan festival sebelumnya hingga kurang dari 3 persen per hari.
Tahun 2019, jumlah pengunjung Artjog bisa mencapai 2.500 hingga 3.000 orang per hari. Sedangkan tahun ini maksimal satu hari hanya 90 hingga 150 orang per hari.
Karya yang ditampilkan juga lebih banyak lukisan-lukisan dibanding instalasi seperti tahun-tahun sebelumnya. Tema yang dipilih “Resilience” juga dikaitkan dengan pandemi COVID-19 sebagai salah satu bukti dan semangat bagi pekerja seni dan masyarakat untuk terus bergerak dan berkarya.
Resilience menampilkan Artjog sebagai aktivitas yang menunjukkan ketahanan, ketangguhan dan respon seniman/karya seni sebagai semangat bersama tetap berkesenian di tengah pandemi. Beberapa konsekuensi hadir untuk menyesuaikan kondisi saat ini, seperti pemilihan seniman yang lebih mudah untuk dijangkau.
Juga peniadaan tema karya sehingga memungkinkan pemilihan karya lama terbaik meski pada kenyataannya para seniman justru menampilkan karya terbaru mereka yang bertemakan COVID-19.
Baca Juga:Dua SD Terdampak Tol Jogja, Ini Sikap Disdik Sleman
Namun karya yang sifatnya instalatif, mekanikal, computerized, interaktif dan membuat batasan ukuran
karya dibatasi.
- 1
- 2