Tak Lagi Masuk Elite Struktural Gerindra, Arief Poyuono Bakal Lakukan Ini

Arief Poyuono tak lagi masuk kepengurusan DPP Partai Gerindra 2020-2025.

Galih Priatmojo | Novian Ardiansyah
Minggu, 20 September 2020 | 13:57 WIB
Tak Lagi Masuk Elite Struktural Gerindra, Arief Poyuono Bakal Lakukan Ini
Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, di Jakarta, Jumat (28/4/2017). [Suara.com/Adhitya Himawan]

SuaraJogja.id - Sosok Arief Poyuono yang sebelumnya masuk dalam struktural partai Gerindra, di kepengurusan baru DPP periode 2020-2025 tak lagi tercantum namanya.

Wakil Ketua DPR RI ini pun angkat bicara soal namanya yang tak lagi masuk di daftar kepengurusan baru DPP Partai Gerindra.

Menurutnya tidak hanya dirinya yang tidak masuk struktural, melainkan ada politikus Gerindra lain yang juga tidak lagi menjabat di jajaran DPP.

"Bukan hanya nama saya yang tidak lagi mengurus tapi yang lain juga banyak yang enggak ngurus lagi," kata mantan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra kepada Suara.com, Minggu (20/9/2020).

Baca Juga:Bersepeda Bantul-Jogja Setiap Hari, Sol Sepatu Mbah Bandio Sepi Pelanggan

Kini meski tidak lagi menjabat, Poyuono memastikan bahwa ia masih berstatus kader aktif Partai Gerindra. Sementara itu, kata Poyuono, dirinya tetap akan pada aktivitasnya dalam membantu pemerintah sebagai aktivis buruh tani dan nelayan.

"Kembali beraktivitas seperti biasa aja dan fokus membantu pemerintah dari luar saja. Yang pasti saya kembali ke habitat saya sebagai aktivis buruh tani dan nelayan dan berjuang untuk mereka. Apalagi dalam susunan yang baru di Gerindra, buruh tani dan nelayan tidak lagi diurus selevel waketum," ujar Poyuono.

Poyuono juga mengenang perjuangannya sebagai aktivis buruh tani dan nelayan yang selama ini ia lewatkan, semisal memimpin aksi.

"Jadi ya kembali lah, sudah lama juga engga, saya 10 tahun engga pernah mimpin aksi aksi buruh. Apalagi saat ini kawan-kawan buruh terutama di BUMN juga mulai banyak yang jadi korban PHK dan terancam PHK serta pengolahan BUMN yang mengarah pada liberalisasi dan pengrusakan BUMN," tuturnya.

Sebelumnya, Partai Gerindra telah mengeluarkan susunan kepengurusan baru DPP Partai Gerindra periode 2020-2025 yang merupakan hasil dari Kongres Luar Biasa (KLB) pada Agustus 2020.

Baca Juga:Seminggu Jelang Cuti Bupati dan Wabup, Pemkab Bantul Belum Terima Nama Pjs

Kepengurusan itu resmi usai disahkan Kemenkumham melalui surat Keputusan Kemenkumham Nomor N.MH-18.HH.11.01/2020 tentang Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Gerindra.

Dari sederet nama baru yang ikut bercokok di struktural, diketahui sekaligus dalam kepengurusan baru Gerindra itu, salah satu nama yang kerap muncul di media, yakni Arief Poyuono tidak lagi masuk dalam strutural DPP Gerindra. Padahal Poyuono sendiri pada kepengurusan sebelumnya mengemban jabatan sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.

Namun, dalam kepengurusan terbaru yang disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani pada Sabtu (19/9), nama Poyuono tidak lagi terdapat di struktural elite Gerindra.

Diketahui, hubungan antara Gerindra dengan Poyuono memang terkesan renggang. Hal itu karena setiap ucapan Poyuono yang tidak dianggap sebagai perwakilan pendapat Gerindra.

Belakangan, politikus Gerindra Habiburokhman yang kala itu menjabat Ketua DPP mencurigai adanya konspirasi di balik pernyataan Arief Poyuono yang dilakukan oleh oknum. Pasalnya, setiap kali Poyuono membuat pernyataan, hal tersebut selalu dikaitkan dengan Partai Gerindra.

Melalui akun Twitter-nya @habiburokhman, ia pun kembali menegaskan posisi Partai Gerindra dengan Arief Poyuono. Ia mengatakan jika segala yang dikatakan Poyuono tak ada sangkut-pautnya dengan Partai Gerindra.

"Sudah jelas tegas kami sampaikan bahwa apapun yang disampaikan Poyuono tidak ada kaitan dengan Gerindra. Yang bersangkutan sendiri juga mengatakan bahwa dia bicara tidak atas nama Gerindra," tulis @habiburohkman via Twitter pada (15/7/2020).

"Kami waspadai konspirasi hati hitam yang selalu mengkaitkan statement Poyuono dengan Gerindra," katanya.

Bukan sekali saja Habiburokhman menegaskan bahwa pernyataan Poyuono tidak mewakili Gerindra. Pada medio Juni tahun ini, Habiburokhman kembali menegaskan bahwa pernyataan yang dikeluarkan oleh Arief Poyuono tidak mewakili suara partai. Ia juga meminta agar segala sikap yang dilakukan oleh Arief Poyuono tidak dikaitkan dengan Partai Gerindra.

"Sebagai Jubir Partai Gerindra saya tegaskan bahwa pernyataan dari Arief Poyuono tidak mewakili Partai @Gerindra. Apapun dia bilang jangan kaitkan dengan kami," tulis @habiburokhman via Twitter pada (16/6/2020).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini