Rusun Gemawang Diaktivasi Jadi Shelter Covid-19, Warga Dikabarkan Menolak

Pemkab Sleman siapkan Rp200 juta untuk aktivasi Rusun Gemawang sebagai shelter Covid-19

Galih Priatmojo
Jum'at, 25 September 2020 | 18:40 WIB
Rusun Gemawang Diaktivasi Jadi Shelter Covid-19, Warga Dikabarkan Menolak
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

Yang bersangkutan diketahui reaktif lewat hasil tes rapid dan sedang menunggu tes usap.

Muncul Isu Warga Tolak Rusun Gemawang Sebagai Shelter

Seiring persiapan rusunawa Gemawang menjadi FKDC atau shelter tambahan bagi pasien positif COVID-19 asimtomatis Sleman, beredar foto di aplikasi percakapan, yang menggambarkan coretan penolakan warga atas rencana tersebut.

Kepala UPT Rusunawa Sleman, Panut Suharto mengungkapkan, rusunawa hingga kini belum digunakan, karena belum diserahkan oleh kementerian terkait. Bahkan pada Januari 2020, rusunawa itu baru selesai diperbaiki.

Baca Juga:Harta Kekayaan Calon Bupati di Pilkada Sleman, Kustini Paling Tajir

Memiliki 76 kamar, di dalamnya sudah terdapat kasur, almari, meja dan kursi.

Pihaknya masih menanti informasi dari BPBD untuk tindaklanjut rencana penggunaan rusunawa. Mengingat pasien di Asrama Haji sempat secara fluktuatif, menipis dan melonjak kembali.

Ditanya soal adanya isu penolakan dari warga, Panut tak menampik isu tersebut. Karena memang, kali pertama rencana penggunaan rusunawa sebagai shelter itu muncul, ada penolakan dan demonstrasi dari warga sekitar.

"Kemudian ada sosialisasi dari BPBD, Dinkes, Panewu, Polsek, Koramil, warga setempat sudah oke," terangnya.

Coretan yang ada di depan pagar rusunawa adalah coretan lama, di masa penolakan bahkan rusunawa dipasangi banyak tulisan dan spanduk berisi penolakan serupa.

Baca Juga:Tak Ada Zona Hijau, Semua Kawasan Sleman Jadi Tempat Penularan COVID-19

"Penolakan mestinya tidak ada, karena nanti diadakan sosialisasi lagi dari pihak pedukuhan, kalurahan, kapanewon, dan polsek," ucap Panut lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak