SuaraJogja.id - Seorang perempuan curhat mengalami pelecehan seksual di jalan raya saat bersama dengan kakaknya. Curhat tersebut disampaikan melalui akun Twitter pribadi miliknya.
Peristiwa tersebut, cuit Agis yang merupakan adik korban, berlangsung di daerah Petir, Tangerang. Saat itu, Agis mengendarai sepeda motor berboncengan dengan kakaknya. Tiba-tiba, ada pemotor lain yang memegang paha kakaknya.
Menurut cerita yang dibagikan oleh Agis, pelaku pelecehan seksual tersebut langsung berkendara dengan sangat kencang usai melakukan perbuatannya. Namun, ia tak patah arang dan mengejarnya. Akhirnya, pelaku berhasil ditangkap di area Candulan, Tangerang.
"Kejadian pelaku pegang paha kakak saya di Jalan KH. Ahmad Dahlan, Kel. Petir. Kemudian saya tangkap pelaku di Jalan Candulan, arah Bendungan Polor, Kel. Petir," ungkapnya saat dikonfirmasi oleh suara.com.
Baca Juga:Pengakuan Mengejutkan Petugas Rapid Test Bandara Peras dan Cabuli Penumpang
Lewat akun Twitternya, Agis juga bercerita soal kronologi kejadian yang terjadi di Tangerang tersebut. Agis mengatakan bahwa ia mengalami pelecehan di jalan yang renggang, tidak dipadati tengan kendaraan.
"Jadi kronologinya gini. Aku sama kakak baru pulang habis beli makanan kucing. Terus di jalanan yang super renggang banget, tiba-tiba dia mepet motorku. Aku lihat dari spion, dia lantas megang paha kakak aku," ujarnya dengan tampak menggebu-gebu.
Awalnya, Agis berencana untuk langsung pulang saja lantaran kakeknya masuk rumah sakit. Namun, ia memutar rencana dan langsung mengejar pelaku pelecehan seksual. Akhirnya, pelaku tersebut berhasil dibekuk olehnya.
Namun, Agis dan Kakaknya lantas terkejut lantaran pembelaan pelaku sangat tidak masuk akal. Ia membawa orang tuanya yang disebut tengah sakit. Menurut korban, pelaku hanya sebatas mencari-cari alasan untuk menghindar.
"Aku marah-marahin sampai dia beralasan 'demi Allah kak ortu saya sakit', lain kali kalau bohong gak usah bawa Tuhan dan orang tua ya," kata Agis.
Baca Juga:Sedang Naik Motor, Perempuan di Kota Tangerang Alami Pelecehan Seksual
Lebih lanjut lagi, Agis mengaku kesal dengan segelintir orang yang meyuruhnya untuk memaafkan pelaku. Sebab, menurut segelintir orang tersebut kakaknya hanya dipegang saja, tidak sampai diremas oleh pelaku.
Omongan orang tersebut sontak membuat Agis dan Kakaknya sakit hati.
"Jujur, sakit hati banget sama omongan bapak driver ojol karena dia bilang 'cuma dipegang' terus ibu-ibu yang nonton juga pada bilang 'halah dipegang doang sampai segitunya'," ujar Agis.
"Mohon maaf buat kami dipegang tanpa consent tuh biadab banget. Yang namanya dipegang tanpa consent ya namananya pelecehan. Jangan ngiranya pelecehan itu cuma grepe grepe dan pemerkosaan aja," sambungnya.
Dalam cuitannya, Agis juga mengunggah video yang merekam momen saat pelaku tertangkap olehnya dan dikelilingi oleh sejumlah orang yang ada di lokasi kejadian.
Tak hanya itu, Agis juga menuturkan bahwa maksud dan tujuannya mengejar pelaku buat semata-mata karena uang. Menurutnya, tindakan tersebut sudah tidak bisa ditoleransi dengan uang sebagai kata damai.
Di kejadian ini aku sama sekali tidak ada niat untuk minta itu. Aku cuma minta pertanggungjawaban pelaku atas tindakannya. Minta maaf sama kakak, aku, dan papa mama," ungkapnya.
Agis kemudian memperjelas area tubuh yang dipegang oleh pelaku.
"Aku perjelas ya, area paha yang dipegang itu yang bagian atas dekat celana dalam. Beneran dipegang [sedikit diremas] bukan cuma dielus. Kakak aku berasa dan aku lihat tangan pelaku memang mengarah ke paha," kata Agis.
Cerita Agis dan kakaknya yang mengalami pelecehan seksual mendadak viral di media sosial. Usai ceritanya viral, Agis merasa tersinggung dengan orang-orang yang membuatnya menjadi bahan bercandaan.
Padahal, ia mengunggah cerita tersebut untuk memberikan peringatan terhadap kepada siapa saja bahwa pelecehan bisa saja terjadi dimanapun, khususnya di jalan raya.
Kepada Suara.com, korban juga menegaskan bahwa ia berpakaian sopan saat kejadian tersebut terjadi. Hal ini menandakan bahwa pelecehan tidak hanya terjadi pada orang-orang dengan pakaian terbuka, tetapi bisa kepada siapa saja tanpa memandang busana.
Ia mengaku miris melihat warganet yang masih menyalahkan pakaian korban dalam kejadian ini. Padahal ia mengenakan paju longgar dan berhijab.
"Jujur, saya miris banget ngelihat netizen yang masih menyalahkan pakaian yang digunakan dalam kejadian ini. Padahal saya dan kakak berhijab, pakai baju longgar," tegasnya pada suara.com.
Hingga artikel ini dibuat, cuitan Agis tentang kejadian pelecehan seksual yang menimpa ia dan kakaknya tersebut viral dan mendatangkan berbagai respons dari warganet.
Sejumlah warganet mengaku miris membacanya dan menginginkan agar kasus pelecehan seksual dapat segera diproses lebih lanjut ke meja hijau. Apalagi dalam kasus ini, Agis telah berhasil menangkap korbannya.