UU Cipta Kerja Sah Picu Demo, dr Tirta: Jadi Relawan, Tirta Siap Mati

Ia mengatakan bahwa pastinya pemerintah sudah mengetahui, pengesahan RUU Cipta Kerja, yang penuh kontroversi ini, akan memicu adanya demonstrasi.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 07 Oktober 2020 | 11:43 WIB
UU Cipta Kerja Sah Picu Demo, dr Tirta: Jadi Relawan, Tirta Siap Mati
Dr.Tirta (Instagram @dr.tirta)

SuaraJogja.id - Aktivis kesehatan Tirta Mandira Hudhi alias dr Tirta sedang diperbincangkan publik. Hal ini terkait dengan pernyataan dari dr Tirta dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC).

Pada Selasa (6/10/2020), ia diundang menjadi salah satu bintang tamu di acara ILC yang dipandu oleh Karni Ilyas.

Kemudian, hari ini, Rabu (7/10/2020), dr Tirta mengunggah potongan video ketika ia memberikan komentarnya terkait dengan beberapa pernyataan dari beberapa tokoh pemerintah di akun Instagram pribadinya, @dr.tirta.

Dalam unggahannya di IGTV, pria yang pernah bertugas sebagai dokter di Puskesmas Turi ini menuliskan "Ga bermaksud nantang apalagi sotoy, apalagi sok paling benar dan sok pahlawan. Ini freedom of speech kan. Sopan santun kok pertanyaannya."

Baca Juga:UU Cipta Kerja Disahkan, Pengamat: Rakyat Jadi Korban

Kemudian ia juga menjelaskan bahwa setiap pernyataan yang ia sampaikan selalu ada sumbernya, tidak asal, dan tidak asal disertai dengan penyebaran flyer.

"Fokus saya satu: urgensikan penanganan covid dan pemulihan ekonomi trutama umkm," tambah Tirta.

Di akhir caption-nya, ia mengungkapkan, "Hindari membuat kebijakan yg berpotensi menimbulkan demo, apalagi kerumunan, wong konser ae dilarang wkwkwwkw. Makasih @indonesialawyersclub.

Pada awal video yang berdurasi 2 menit 58 detik ini terlihat dr Tirta mengomentari pernyataan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

"Pimpinan DPR RI 18 anggota terpapar virus corona, Selasa 6 Oktober jam 14.48. Delapan belas anggota terpapar virus corona setelah mengesahkan Omnibus Law. Itu harusnya dibahas juga di pertemuan selanjutnya," ujar dr Tirta.

Baca Juga:Ke Anggota Demokrat yang Mik-nya Mati: Orang Ini Nyebelin Kayak Teman Gua

Ia mengatakan bahwa pastinya pemerintah sudah mengetahui, pengesahan RUU Cipta Kerja, yang penuh kontroversi ini, akan memicu adanya demonstrasi, dan jika ada demonstrasi, maka para relawanlah yang harus mengedukasi pendemo agar menaati protokol kesehatan supaya tidak menimbulkan klaster baru.

"Sudah tahu mengesahkan Omnibus Law akan potensi menghasilkan demonstrasi. Jelas, sekarang demonstrasi yang dihadapkan sama. Sami. Relawan. Tirta siap mati kalau gitu," ujar dokter Tirta.

"Karena ujung-ujungnya kalau demo kayak gini, saya tahu pasti relawan yang suruh edukasi pendemo. Mumet gak mas? Ayo buruh-buruh tolong jaga jarak. Wah bisa dipukuli aku mas pulang mas," tambahnya.

Selanjutnya, ia turut mengomentari pernyataan dari Luhut mengenai UU Ciptaker, yang dirasa merusak lingkungan.

"Dari salah satu media terkenal, 35 investor global surati pemerintah RUU Ciptaker rusak lingkungan. Adapun itu semua adalah asr, ACTIAM, Aviva, BMO, Boston, Christian Super," ujar Tirta.

Ia juga menjelaskan bahwa ada salah satu guru besar UGM yang mengatakan bahwa RUU Ciptaker dibuat dengan proses formil yang bermasalah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak