Bermula dari Lahan Kosong, Warga Sungapan Buat Kali Oya Jadi Objek Wisata

Jika ingin berkeliling menggunakan kapal kecil pun hanya perlu Rp5.000 saja.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 20 Oktober 2020 | 14:55 WIB
Bermula dari Lahan Kosong, Warga Sungapan Buat Kali Oya Jadi Objek Wisata
Wisatawan berkeliling menaiki kapal kecil yang tersedia di Objek Wisata Kedung Asri, Selasa (20/10/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Dijelaskan Joko, objek wisata yang memanfatkan lahan warga seluas satu hektare juga bekerja sama dengan Dusun Bangau, Selopamioro, yang berada di seberang Sungai Oya. Di sina, kata Joko, wisatawan akan dapat membeli sekaligus memetik sendiri sayuran di taman wisata yang sudah dibangun.

Wisatawan pun tidak perlu merogoh kocek yang cukup dalam untuk menikmati berbagai wahana yang ditawarkan di Wisata Kedung Asri. Hanya dengan retribusi sebesar Rp2.000 saja wisatawan sudah bisa menyaksikan pemandangan alam yang indah di sekitat Kali Oya. Jika ingin berkeliling menggunakan kapal kecil pun hanya perlu Rp5.000 saja.

Sementara itu Koordinator Pengelola Kedung Asri merangkap Ketua Pokgiat Sungapan Sugiyono mengaku masib akan terus melengkapi sarana prasarana yang ada. Seperti akses jalan yang rencana akan dicor agar tidak licin, penambahan spot foto hingga menambah armada kapal kecil.

"Pengembangan akan terus kita lakukan untuk terus memberikan kenyamanan kepada wisatawan yang berkunjung," ucap Sugiyono.

Baca Juga:Berkah di Balik Musibah, Wisata Alam Pasar Kebon Empring Berdayakan Warga

Sugiyono menyebut, adanya objek wisata ini ternyata bermanfaat bagi banyak pihak khususnya warga Sungapan sendiri. Pasalnya ibu-ibu di Sungapan jadi ikut terlibat mendirikan kedai di objek wisata tersebut.

"Mayoritas pedagang ini adalah dari warga sini juga. Ibu-ibu yang dulu tidak berpenghasilan lalu membuka kedai jadi sedikit demi sedikit bisa menabung. Objek wisata ini menjadi salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat juga," terangnya.

Hal itu turut dibenarkan oleh Ketua PKK RT 03 Dusun Sungapan Sumarni. Ia menuturkan, sudah ada sekitar 17 kedai yang buka di Kedung Asri. Dari semua kedai itu pedagangnya adalah ibu-ibu warga Sungapan.

Lebih lanjut, dkatakan Sumarni, mereka merupakan ibu rumah tangga (IRT) yang tidak memiliki penghasilan tetap. Namun sebagian lain, juga ada karyawan yang dirumahkan akibat terdapak pandemi Covid-19.

“Ada yang terdampak Covid-19, dulunya industri rumahan gitu, bikin keripik sagu tapi karena jualnya susah terus buka kedai di sini," jelas Sumarni.

Baca Juga:Nikmati Keindahan Bawah Laut, Rekomendasi Spot Snorkeling di Jogja

Kehadiran objek wisata ini diakui perempuan 50 tahun tersebut sebagai berkah dan sangat membantu. Pasalnya hampir setiap akhir pekan saja, peragang dapat meraup keuntungan sekitar Rp200-300 ribu. Menurutnya hal itu sangat membantu para ibu perihal ekonomi keluarga apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak