Juru Bicara Satgas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Sleman Shavitri Nurmala mengungkapkan, diperkirakan penularan COVID-19 di perusahaan telemarketing daring itu tidak disebabkan karena berhubungan dengan orang luar.
"Dimungkinkan karena tidak jaga jarak," terangnya.
Pasien COVID-19 Klaster Ponpes Berangsur Sembuh
Joko mengungkapkan, seluruh pasien COVID-19 di sebuah ponpes Kapanewon Ngaglik, yang berjumlah total 153 orang dinyatakan sembuh. Demikian pula dengan 21 pasien yang berasal dari Ponpes di Kapanewon Prambanan.
Baca Juga:Merapi Siaga, Sri Sultan HB X Minta Warga Sleman Jangan Panik
"Untuk ponpes yang di Moyudan, dari 20 pasien, 10 orang sudah sembuh sedangkan 10 lainnya masih isolasi. Tinggal menunggu 4 atau 5 hari lagi," terangnya.
Dalam penanganan klaster ponpes di Moyudan, Satgas melakukan tracing bukan hanya kepada pihak ponpes, melainkan juga kepada warga sekitar. Dengan harapan, kasus itu tidak berpengaruh ke warga sekitar.
"Kalau yang [warga] Ngaglik ada yang reaktif, tapi tidak positif, Prambanan juga. Sedangkan Moyudan belum keluar hasil tes usap milik warga," ucapnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Baca Juga:Status Meningkat, Pemkab Sleman Tetapkan Darurat Bencana Merapi