"Mereka selalu membawa senjata jika bepergian. Itu kan dilarang undang-undang. Terus menakut-nakuti orang. Apa itu bukan teroris," katanya kala itu seusai bertemu dengan Duta Besar Amerika Serikat, Ralph Leo Boyce di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.
Gus Dur yang saat itu menjabat sebagai Ketua Dewan Syuro Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa mengaku siap memberikan bukti terkait tudingannya tersebut jika diminta polisi.