Mengunggah tulisan Gus Mus, Rabu (2/12/2020), Ienas meyakini bahwa abahnya sangat terganggu dengan banyaknya tulisan yang beredar di WhatsApp dengan mencatut namanya. Bukan kasus pertama, dampak dari pencatutan nama ini sangat menguras waktu, tenaga, dan emosi. Ia berharap agar pelaku segera bertaubat dan mengatakan jika yang dilakukan pelaku adalah jahat.

Baca utas Ienas soal tulisan yang mencatut nama Gus Mus DI SINI.
Dalam tangkapan layar pesan yang beredar di WhatsApp, ada dua hal janggal yang disoroti Ienas. Pertama, Gus Mus tidak pernah menyingkat kalimat Yang Terhormat dengan YTH, serta tidak pernah menyingkat salam menjadi Assalamualaikum, WW. Bukan hanya berupa tulisan, beredar juga meme dengan wajah Gus Mus dan potongan tulisan dari akun facebook Iyyas Subiakto tersebut.
"Tolong kabari kalau Anda tahu siapa pembuatnya. Atau, cukup hentikan di Anda. Jangan ikut menyebar-luaskan meme palsu tersebut. Masuk kategori fitnah juga itu," terang Ienas.
Baca Juga:Gus Mus Dicatut untuk Kritisi Rizieq Shihab, Bikin Ienas Tsuroiya Emosi
Terakhir, Ienas mengingatkan jika Gus Mus memiliki media sosial yang dikelola secara mandiri. Selain itu, ada platlform lainnya yang dikelola oleh anak-anak Gus Mus yakni akun YouTube Gusmus Channel dan Mata Air Radio. Jika tulisan yang beredar tidak memiliki logo lembaga itu, bisa dipastikan itu tulisan palsu.
Sejak diunggah, utas Ienas tersebut sudah disukai lebih dari 600 pengguna Twitter. Ada 300 lebih yang membagikan ulang dan beberapa lainnya meninggalkan tanggapan di kolom komentar. Ienas menekankan bagaimana lelah pihaknya mengkonfirmasi tulisan Gus Mus dan berharap masyarakat bisa menjadi warganet yang cerdas dalam membagikan informasi dari media sosial.