SuaraJogja.id - Jenasah istri Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Prabusumo, BRAy Prabukusomo yang meninggal dunia, Selasa (8/12/2020) malam pukul 19.31 WIB di RSUP Dr Sardjito akhirnya dimakamkan, Rabu (9/12/2020). Almarhumah dibawa ke pemakaman keluarga Keraton Yogyakarta di Hastana Hastarengga Kotagede, Rabu pagi sekitar pukul 08.00 WIB dengan mobil ambulans.
Pemakaman almarhumah yang meninggal karena komorbid perdarahan aneurysma abdomen setelah terpapar COVID-19 dengan derajat sedang dilakukan dengan menggunakan standar protokol COVID-19. Hanya petugas dengan mengenakan hazmat yang diperbolehkan memasuki area pemakaman.
Pelaksana harian ketua Palang Merah Indonesia (PMI) DIY, Irjen Pol (Purn) R M Hakka Astana yang mewakili keluarga Prabukusumo mengungkapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mengantar almaruhmah ke peristirahatan terakhir.
"Kami mewakili kerabat, kalau ada salah mohon dimaafkan dan didoakan agar amal beliau di dunia diterima Allah SWT," paparnya.
Baca Juga:Terpapar Covid-19, BRAy Prabukusumo Meninggal Dunia di Usia 66 Tahun
Sementara Dewan Kehormatan PMI DIY, Herry Zudianto mengungkapkan Gusti Prabukusumo yang juga terpapar COVID-19 saat ini sudah melakukan isolasi mandiri rumahnya. Gusti Prabu sempat menengok istrinya saat dirawat di RSUP Dr Sardjito.
"Mas [prabukusumo] sempat diperkenankan menengok siangnya dan mencium ibu [bray prabukusumo kemarin [selasa] karena selama ini terpisah satu sama lain [karena diisolasi akibat covid-19]. Itu terakhir mereka bertemu karena kondisi istrinya memburuk saat diisolasi. Mas Prabu ikhlas dan tegar [dengan kematian istrinya] meski tidak menyangka malamnya meninggal. Kalau ada info beliau syok dan masuk ICU itu tidak benar," ujarnya.
Mantan Walikota Yogyakarta tersebut menambahkan, Prabukusumo juga dinyatakan positif COVID-19. Gusti Prabu dirawat sekitar dua minggu terakhir. Dimungkinkan terpaparnya COVID-19 setelah kesibukan yang luar biasa di sejumlah kota seperti ke Jakarta dan pengungsian Merapi.
Meski Prabukusumo menjaga protokol kesehatan (prokes) secara ketat, mobilitasnya yang cukup tinggi dan bertemu banyak orang yang membuat dia dan istrinya tertular virus. Interaksi terakhir saat Prabukusuno sebagai Ketua PMI DIY melakukan pemantauan Merapi pada 11 November 2020 lalu.
Setelah dinyatakan positif COVID-19, Prabukusumo pun dirawat di Sardjito. Dari hasil diagnosa dokter, dia diperbolehkan pulang untuk isolasi mandiri pada Rabu pagi sekitar pukul 05.00 WIB.
Baca Juga:Terpapar COVID-19, BRAy Prabukusumo Adik Ipar Sultan HB X Meninggal Dunia
"Sepertinya benang merah di merapi dan [prabukusumo] tidak bisa menghindari. [Prabukusumo] sibuk sekali dari jakarta, ada interaksi luar biasa dan ketemu banyak orang dengan jakarta dan pemantauan merapi, beliau melakukan pendampingan full 11 november," ungkapnya.
Herry berharap masyarakat tetap mematuhi prokes COVID-19. Sebab meski pemerintah tidak pernah bosan mensosialisasikan kepatuhan penerapan prokes, kesadaran masyarakatlah yang paling penting untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.
Kontributor : Putu Ayu Palupi