Namun demikian, pihaknya sudah mendata, menyiapkan SDM, dan tempat untuk mengelola vaksin bila vaksin itu telah tiba di Sleman.
"Walaupun masih belum tahu, jenis vaksin apa yang akan tiba nanti," ucapnya.
Mengetahui akan memberikan prioritas kepada nakes, Joko mendata ada sekitar 5.000 nakes se-Sleman. Mereka merupakan nakes yang bertugas di rumah sakit, puskesmas, hingga klinik.
Namun, bila hanya menghitung nakes yang bertugas di RS pemerintah dan puskesmas, maka jumlahnya 1.500 orang.
Baca Juga:Sakit Mata dan Berair, Awas Bisa Jadi Gejala Covid-19
Menurut Joko, bila nantinya seluruh nakes telah mendapatkan vaksin, prioritas kedua pihak-pihak yang perlu mendapatkan vaksin dari pemerintah adalah orang-orang yang bekerja di pelayanan dan kerap bertemu langsung dengan banyak orang. Misalnya TNI, Polri, tenaga pelayanan, pegawai pelayanan di terminal, petugas bandara, petugas pelabuhan.
Sleman Belum Siap Pembelajaran Tatap Muka
Joko Hastaryo mengatakan, dari evaluasi Dinkes, Sleman dinilai masih belum siap menyelenggarakan pembelajaran tatap muka karena tingkat penularan masih tinggi, seperti 9 provinsi lainnya, termasuk DI Yogyakarta.
Hanya saja Dinkes Sleman tak bisa lebih banyak berkomentar, karena dimulainya tatap muka pada Januari 2021 adalah kebijakan nasional. Yang bisa dilakukan Dinkes hanyalah meminta penerapan protokol kesehatan secara ketat.
"Kalau kita siap menerima kenyataan pasien nambah terus, ya silakan. Ya tenaga kesehatan habis-habisan," ungkapnya, Jumat.
Baca Juga:Gejala Delirium Covid-19 Jadi Candaan Warganet: Kayak Orang Depresi Ya?
Kala ditanya kondisi nakes Sleman saat ini, Joko mengatakan secara umum nakes telah merasa lelah. Sedikit yang patut disyukuri, nakes saat ini lebih berhati-hati dalam merawat pasien COVID-19, sehingga nakes terpapar COVID-19 dari pasiennya jumlahnya sudah lebih sedikit.
Yang saat ini menjadi persoalan yakni jumlah APD nakes yang kurang karena terus terpakai. Namun jumlahnya masih dapat mencukupi kebutuhan hingga akhir Desember 2020.
"Kami berusaha terus untuk melalukan pengadaan. Tapi karena 2020 mau berakhir, jadi kami menunggu 2021 dan harus mengikuti prosedur mekanisme yang ada," ungkap Joko.
APD yang paling dibutuhkan nakes saat ini antara lain hazmat, masker N95, faceshield, kacamata Google, sarung tangan lateks, hingga sepatu boot. Sedangkan untuk APD level 2 yaitu gaun, masker medis, faceshield.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana menuturkan, diperkirakan pembelajaran tatap muka di Sleman dimulai pada 6 Januari 2021.
Namun, sekolah tatap muka di 2021 hanya akan dilakukan saat sekolah sudah siap, mulai dari sarana prasarana; pengaturan kapasitas kelas yang tidak boleh lebih dari 50%; mengatur alur keluar masuk siswa; serta mendapatkan izin rekomendasi dari orang tua siswa.