Jelang Natal 2020, 61 Gereja Bantul Diminta Patuh Prokes dan Batasi Jemaat

Terdapat lebih kurang 61 gereja yang ada di Bantul, terdiri dari Gereja Kristen-Katolik 21 bangunan dan Kristen-Protestan 40 bangunan.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 14 Desember 2020 | 15:15 WIB
Jelang Natal 2020, 61 Gereja Bantul Diminta Patuh Prokes dan Batasi Jemaat
Ilustrasi Natal [shutterstock]

SuaraJogja.id - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bantul memperbolehkan masyarakat yang akan memperingati Natal 2020 di gereja yang tersebar di Bumi Projotamansari.

Namun, pembatasan sosial harus dilakukan dan hanya boleh diisi 50 persen dari kapasitas gereja masing-masing.

Kepala Kantor Kemenag Bantul Aidi Johansyah menuturkan, penyelenggaraan Natal di rumah ibadah atau gereja sudah diatur dalam SE Menteri Agama nomor 23 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Ibadah dan Perayaan Natal di Masa Pandemi Covid-19.

Pihaknya mencatat, ada 61 gereja di Bantul yang akan memperingati hari besar itu.

Baca Juga:Ada Dalilnya di Alquran, Quraish Shihab: Muslim Boleh Ucap Selamat Natal

"Di tengah pandemi Covid-19, di mana Bantul masih terjadi peningkatan kasus yang signifikan, sesuai SE Menteri Agama, peringatan Natal sudah diatur, dan kami harap, pengelola rumah ibadah mengaplikasikan imbauan ini," kata Aidi, dihubungi wartawan, Senin (14/12/2020).

Ia melanjutkan, terdapat lebih kurang 61 gereja yang ada di Bantul, terdiri dari Gereja Kristen-Katolik 21 bangunan dan Kristen-Protestan 40 bangunan.

"Nantinya harus dibatasi jumlah jemaat yang akan beribadah di gereja masing-masing. Hanya diperbolehkan 50 persen [jemaat] dari kapasitas tiap gereja tersebut," terang Aidi.

Perayaan Natal, kata Aidi, diharapkan dilakukan secara sederhana.

Ibadah yang digelar di masing-masing gereja juga diharapkan dibuat daring untuk diikuti sebagian jemaat yang tak bisa hadir ke gereja.

Baca Juga:Dor! Polisi Habisi Pelaku Penembakan di Gereja Jelang Natal

"Pengelola juga bisa menyediakan siaran daring bagi warga yang tidak datang ke gereja karena pembatasan jumlah jemaat," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak