Dengan masih banyaknya temuan produk ilegal dalam pasar online ini, Dewi berharap agar menjadi perhatian masyarakat secara umum. Masyarakat dituntut untuk lebih berhati-hati dan jeli dalam memilih, membeli apalagi mengonsumsi produk obat dan makanan yang tidak resmi izin edarnya atau ilegal.
"Termasuk hati-hati pada informasi penggunaan obat-obat herbal dengan klaim si penjual bisa untuk mencegah, mengobati hingga menyembuhkan Covid-19. Kita selalu tekankan untuk cek 'KLIK' yaitu Kemasan, Label, Izin Edar dan Kedaluwarsa, sebelum membeli atau mengonsumsi produk apapun," tandasnya.
Sebelumnya Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta melakukan intensifikasi pengawasan pangan jelang hari raya Natal tahun 2020 dan Tahun Baru 2021. Pengawasan tersebut sempat dilakukan di beberapa retail dan toko modern yang berada di kawasan Kabupaten Sleman.
Terkait pengawasannya di salah satu toko modern, Dewi mengungkapkan tidak terlalu banyak temuan. Hal itu dikarenakan manajemen toko sudah memahami cara menjaga produk pangan yang baik, jika memang ada temuan satu dua itu bukan dari faktor kesengajaan.
Baca Juga:Bertajuk Summer December, Yuk Simak Promo Tahun Baru di Innside Yogyakarta
Selain melakukan pengawasan terhadap produk dan kemasan yang ada di display, BBPOM juga melakukan sampling terhadap makanan yang sudah dipilih untuk diuji secara langsung. Langkah itu digunakan untuk melihat ada tidaknya kandungan berbahaya di makanan tersebut.
"Kita juga rapid tes untuk sampling beberapa makanan untuk mengetahui kandungan di dalamnya, aman atau tidak," terangnya.
Hasilnya dari 13 produk pangan mulai dari kerupuk, roti hingga tahu yang dilakukan sampling pengetesan, semuanya dinyatakan bebas dari kandungan berbahaya. Artinya dari sampling itu tidak ada bahan makan yang mengandung formalin, boraks hingga rhodamin.
Dewi menambahkan bahwa intensifikasi pengawasan pangan menjelang nataru tahun ini sebagai komitmen BBPOM Yogyakarta untuk mengawal peredaran keamanan pangan di masyarakat. Sekaligus juga melindungi masyarakat terlebih dalam masa darurat pandemi Covid-19.
Baca Juga:Dari Pekanbaru ke Jogja Buat Ketemu Cewek yang Ditaksir, Endingnya Nyesek!