Sebagian dari mereka mengenakan masker dengan benar, tetapi ada pula yang membiarkan bagian wajahnya terbuka tanpa masker, sehingga berisiko memperluas penyebaran Covid-19.
"Nek ndak dilakoni tenanan [kalau enggak dijalankan dengan sungguh-sungguh] itu mbok ndak usah buat woro-woro resmi. Luar kota tetap saja blang bleng mlebu [masuk] jogja. Org jogja jg ttp blang bleng kemana saja. Jare [katanya] nasional. Nek IYO yo IYO, nek ORA yo ORA. NGONO WE ANGELLLLL [kalau iya ya iya, kalau enggak ya enggak. Gitu aja susah]," kicau @PatubMbel.
Tak sedikit para pengguna Twitter yang sepakat dengannya. Bahkan hingga Minggu (27/12/2020) siang, cuitan Patub telah di-retweet lebih dari 1.600 kali dan disukai lebih dari 3.200 warganet.
"Kurang sadar diri dn bnyak yg egois," komentar @TxtFromPast.
Baca Juga:Libur Nataru, 79.000 Orang Keluar Jakarta Gunakan Kereta Api
"Emang rakyat Yogya ki piye to, kandanane angel. Pemerintah wes apik lan tegas iseh do ngeyel metu. Kandani saiki lg klaster keluarga, wes do rasah metu ndak nulari wisatawan [Emang rakyat Yogya itu gimana sih, susah dinasihati. Pemerintah sudah bagu dan tegas, masih ngotot keluar. Dikasih tahu sekarang ada klaster keluarga, sudah enggak usah pada keluar supaya enggak menulari wisatawan]," tulis @kodexaddy_ dengan bumbu satire.
"Sesok sesok neh wes rasah percoyo karoo himbauan2, opo meneh sg nyotone ng lapangan yoo "sami mawon" raono tindakan, blaaass!!! [besok-besok lagi enggak usah percaya sama imbauan-imbauan, apalagi yang nyatanya di lapangan ya "sama saja" enggak ada tindakan sama sekali], tambah @ariesboss979.